Pangliman TNI Sebut Ada Institusi Non-Militer akan Beli 5.000 Senjata Ilegal
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

Pangliman TNI Sebut Ada Institusi Non-Militer akan Beli 5.000 Senjata Ilegal

Sebuah rekaman pidato Panglima TNI Gatot Nurmiyanto cukup mengejutkan. Orang nomor satu di TNI tersebut mengungkap sejumlah hal yang mencemaskan. Salah satunya adalah adanya sebuah institusi yang mencoba untuk mengimpor senjata secara illegal dengan membawa-bawa nama Presiden.

Pidato itu disampaikan dalam acara silaturahmi TNI Sabtu 23 September 2017. Hadir dalam acara tersebut Wiranto, Prabowo dan Tri Sutrismo.

Sejumlah media  melaporkan Menko Polhukam Jenderal (purn) TNI Wiranto yang turut hadir saat Panglima TNI berpidato enggan berkomentar. Ia justru meminta agar informasi ini dikonfirmasi langsung ke Gatot.

“Tanya panglima lah,” singkatnya sembari memastikan telah memberitahu Presiden Jokowi soal informasi pencatutan tersebut

Inilah isi pidato itu:

Situasi yang sekarang ini yang sama-sama harus kita waspadai adalah semacam ketika politik tidak bermoral, atau dikatakan pada saat ABRI yang dulu terjadi sekarang ini, Pak. Sehingga suatu saat apabila kami-kami yang yunior ini melakukan langkah yang diluar kepatutan kepada senior itu ujian kami sebagai bhayangkari (agak tidak jelas apakah benar bhayangkari).

Tetapi datanya pasti kami akurat. Ada kelompok institusi yang mau membeli 5.000 pucuk senjata. Bukan  militer. Ada itu. Ada yang memaksa. Ada yang mempidanakan. Ada. Dan data-data kami, intelijen kami akurat. Kami masuk pada seluruh intinya, tetapi hanya untuk kami saja, Pak.

Karena kalau tidak, bahkan TNI pun akan dibeli. Tidak semua bersih di sini,Ppak. Jujur saya katakan. Tidak semua bersih. Ada yang sudah punya keinginan dengan cara amoral untuk mendapatkan (tidak terlalu jelas apakah benar ‘mendapatkan’) jabatan. Ada. Dan saya berjanji, mereka akan saya buat merintih, Pak, bukan hanya menangis. Mereka akan saya buat merintih bukan hanya menangis. Meski jenderal sekalipun.karena ini yang berbahaya.

Kalau sudah TNI ditarik ke politik. Selesai kita ini. Ujung-ujungnya nanti pasti kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Undang-Undana Pidana Militer masuk. Itulah awal dari perkelahian dan itulah awal dari kehancuran negara.

Maka apapun akan kami lakukan. Kami mohon doa restu saja, Pak. Memakai nama presiden. Seolah-olah itu presiden yang berbuat. Padahal saya yakin itu bukan presiden, informasi yang saya dapat kalau tidak A1 tidak akan saya sampaikan di sini.

Dan polisipun tidak boleh memiliki senjata yang bisa menembak tank,menembak pesawat, bisa menembak kapal. kalau serbu kalau ada, ini ketentuan. Karena kalau kita mencoba dengan cara hukum sudah tidak bisa, maka…(tidak jelas)

Berikut rekamannya, tetapi sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi dari Panglima dan belum ada kepastian apakah rekaman ini merupakan suara asli dari Jenderal Gatot atau bukan: