Beberapa personel militer Amerika dan keluarganya yang ditempatkan di Korea Selatan sempat kebingungan karena menerima pesan bahwa mereka harus segera dievakuasi dari negara tersebut.
Setelah dilakukan penyelidikan, pejabat militer Amerika mengkonfirmasi bahwa pesan tersebut palsu. Kabar hoax tersebut mulai dikirim pada Kamis 21 September 2017 melalui pesan di telepon genggam dan akun Facebook beberapa pegawai Amerika atau keluarga mereka. Pesan tersebut mengatakan bahwa perintah melakukan operasi evakuasi noncombatan atau noncombatant evacuation operation (NEO) telah dikeluarkan.
“Pada Kamis, 21 September 2017, beberapa laporan menunjukkan peringatan NEO palsu telah dikirim ke beberapa petugas dan keluarga di Republik Korea,” tulis sebuah pesan yang diposkan pada hari Kamis di halaman Facebook Angkatan Darat ke-8 Amerika Serikat.
Halaman resmi Pasukan Amerika di Korea juga mengkonfirmasi pemberitahuan tersebut dan menulis di akun Facebook mereka:
“Kami menerima banyak laporan tentang pesan SMS dan sel palsu tentang perintah evakuasi operasi evakuasi yang dikeluarkan yang menginstruksikan anggota keluarga dan warga sipil yang bekerja di militer dan tidak memiliki tugas darurat atau penting di semenanjung Korea untuk segera dievakuasi.”
Stars and Stripes melaporkan jika NEO benar-benar dilakukan maka akan mempengaruhi anggota keluarga dari 28.500 personel Amerika yang ditempatkan di Semenanjung Korea dan pegawai non-darurat Departemen Pertahanan Amerika.
Militer melakukan latihan evakuasi dua tahunan, namun tidak ada perintah resmi yang dikeluarkan sejak berakhirnya Perang Korea lebih dari 60 tahun yang lalu.
Militer Amerika di Korea juga menekankan tidak mengeluarkan perintah evakuasi, dengan tulisan “USFK TIDAK mengeluarkan pesan ini” dan mendesak personil dan anggota keluarga mereka untuk waspada.
“Jangan menerima informasi dari sumber yang belum dikonfirmasi,” tulis Angkatan Darat. “Jangan klik tautan atau buka lampiran yang disertakan dalam pengiriman tak dikenal.”
Juru bicara USFK Chad Carroll mengatakan kepada Stars and Stripes bahwa peringatan palsu tersebut dilaporkan dalam waktu satu jam dan hanya “segelintir prajurit dan keluarga” yang menerimanya. Pesan palsu sedang diselidiki oleh petugas cyber.
“Kami tidak memiliki cara yang akurat untuk mengetahui berapa banyak orang yang menerimanya,” kata Carroll.
Kabar bohong tersebut sepertinya memanfaatkan situasi tegang di Semenanjung Korea setelah Pyongyang terus melakukan uji rudal dan nuklir mereka.