Menteri Pertahanan Amerika James Mattis mengkonfirmasi bahwa lebih dari 3.000 tentara baru Amerika Serikat akan menuju ke Afghanistan sebagai bagian dari strategi baru Presiden Donald Trump untuk memenangkan perang yang telah berlangsung selama hampir 16 tahun itu.
“Kira-kira lebih dari 3.000 dan sejujurnya saya belum menandatangani perintah terakhir saat ini karena kami melihat sampai elemen kecil yang spesifik,” kata Mattis mengatakan kepada wartawan Senin 18 September 2017.
Sebelumnya pada hari yang sama, Senator David Perdue (R-Georgia) merujuk pada 3.500 lebih tentara dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Defense One.
Perdue, yang mengunjungi Afghanistan pada bulan Juli, memuji Trump sebagai “panglima tertinggi yang mendengarkan para pemimpin militernya dan mengerti bahwa kita memerlukan pendekatan yang lebih baik dan bijaksana di Afghanistan.”
Trump mengumumkan strategi barunya pada akhir Agustus, untuk memberikan pembalasan lebih “cepat dan ampuh” terhadap organisasi teroris yang mencari tempat aman di Afghanistan.
