Pesawat serang raksasa baru AC-130J Ghostrider milik Angkatan Udara Amerika hampir siap untuk mencapai kemampuan tempur. Kemampuan operasi awal atau Initial Operating Capability (IOC) dari pesawat tersebut akan ditetapkan bulan ini.
Namun demikian pesawat tersebut belum bisa benar-benar dikirimkan ke zona perang setidaknya dalam dua tahun ke depan.
“Kami menyatakan IOC AC-J bulan ini,” kata Letnan Jenderal Marshall “Brad” Webb, Kepala Komando Operasi Khusus Angkatan Udara, kepada para wartawan Selasa 19 September 2017 sebagaimana dikutip Business Insider.
Namun, jenderal tersebut menambahkan, “Itu tidak berarti menempatkannya dalam pertempuran. Kita masih harus menunggu dua tahun lagi untuk menempatkan mereka dalam pertempuran.”
Alasan penundaan tersebut adalah karena laju operasi yang tinggi di medan perang seperti Afghanistan, Irak dan Suriah hingga membuat sulit untuk melatih operator pada sistem senjata baru.
“Kami tidak menunggu,” katanya.
“Ini adalah senjata yang sepenuhnya dikonfigurasi baru. Masalahnya kita memiliki senjata yang dikirim ke Afghanistan, Irak, Suriah dan gunakan orang-orang yang sama untuk menggunakan sistem senjata baruini.”
Angkatan Udara Amerika baru-baru ini mengakhiri penggunaan AC-130H dan, pada akhirnya nanti akan memiliki total 31 armada AC-130, termasuk 3 Ghostrider, 16 Spooky dan 12 Stinger II.
Pesawat baru memiliki konsol manajemen misi, suite komunikasi yang kuat, dua sensor elektro-optik / inframerah, peralatan pengendalian tembakan yang canggih, kemampuan pengiriman amunisi presisi dipandu serta senjata 30mm dan 105mm. Meriam bisa dipasang di kedua sayap.