Amerika Mulai Kirim F-16 Tambahan ke Medan Perang Afghanistan

Amerika Mulai Kirim F-16 Tambahan ke Medan Perang Afghanistan

Angkatan Udara Amerika mulai mengirimkan sejumlah aset mereka kembali ke medan perang Afghanistan. Hal ini sebagai bagian rencana strategi baru Presiden Donald Trump untuk masalah Afghanistan yang telah menjadi hancur sejak mereka serang pada 2001.

Dua jenderal Angkatan Udara Amerika mengatakan pada Air Force Association’s Air, Space and Cyber Conference Selasa 19 September 2017 pesawat tanker pengisian bahan bakar udara telah berada di Afghanistan untuk pertama kalinya dalam waktu sekitar lima tahun terakhir. Sejumlah F-16 juga telah dikirim ke wilayah itu.

Letnan Jenderal Jeffrey L. Harrigian, Komandan Komando Pasukan Udara Amerika mengatakan kepada wartawan pada konferensi tersebut, USAF  saat ini memiliki 18 pesawat tempur F-16 di negara ini,

“Kami baru saja meningkatkan jumlah jet tempur kami dari semula kami memiliki 12 F-16, sekarang kami memiliki 18,” kata Harrigian, yang mengawasi misi di Combined Air Operations Center di Al Udeid Air Base, Qatar sebagaimana dilaporkan Business Insider.

“Peran dukungan jarak dekat kita terus berlanjut dan, saat Anda melihat strategi yang akan datang, kami benar-benar bekerja sama dengan staf Panglima Angkatan Udara Amerika di Afghanistan Jenderal John Nicholson tentang cara menyinkronkan  strategi maju untuk mengoptimalkan penempatan aset udara,” katanya.

Harrigian mengatakan bahwa ada fokus besar di bagian timur laut Afghanistan di provinsi-provinsi seperti Kunar dan Kunduz. “Tapi ada pernyataan bahwa kita harus mendistribusikan kekuatan kita, dan itu memerlukan banyak dukungan tenaga kerja.”

Penekanannya adalah pada mendukung kekuatan darat karena mereka berada di seluruh negeri. Dan Harrigian berencana untuk mengoptimalkan pesawat tak berawak, seperti MQ-9 Reapers, yang beroperasi di daerah tersebut.

Presiden Donald Trump pada 22 Agustus mengumumkan bahwa Amerika akan mengirim lebih banyak tentara ke Afghanistan untuk meningkatkan perang melawan Taliban dan kelompok garis keras lain. Presiden tidak akan menyebutkan jumlah tertentu, namun pejabat pertahanan mengatakan 3.500 sampai 5.000 tentara tambahan kemungkinan merupakan bagian dari rencana tersebut.

Sementara itu, Jenderal Carlton Everhart II, Kepala Komando Mobilitas Udara, pada  Selasa mengkonfirmasi bahwa mereka  telah mengirim sejumlah pesawat tanker kembali ke teater tersebut.

Everhart  tidak mengungkapkan berapa banyak dan pesawat apa yang dikirim apakah KC-10 Extenders, KC-135 Stratotapaner, atau keduanya. Dia hanya mengatakan kira-kira tiga minggu yang lalu, pesawat pengisian bahan bakar di udara itu datang dan mereka berasal dari luar Timur Tengah.

Pesawat tempur termasuk jet tempur F-16 dan kendaraan udara tak berawak MQ-9 telah menjatuhkan lebih dari 2.000 bom tahun ini di Afghanistan, yang hampir dua kali lipat jumlah senjata yang ditembakkan sepanjang tahun lalu.

Baca juga:

F-16 Pernah Kebingungan dan Putus Asa di Perang Afghanistan