The Power of Strike Eagle
USAF

The Power of Strike Eagle

Dua jet tempur F-15E Strike Eagles melepaskan flare di atas Irak selama misi Operation Inherent Resolve 6 September 2017.  Tidak dijelaskan kenapa jet tempur itu melepaskan flare yang biasanya digunakan untuk menipu rudal yang menyerang mereka. Apakah memang ada rudal yang menyerang atau sebatas antisipasi saja.

Strike Eagle adalah pesawat tempur kursi ganda yang dirancang untuk melakukan misi udara ke udara dan udara ke darat.  Pesawat ini dikembangkan dari F-15C Eagle yang merupakan pesawat superioritas udara tetapi tidak memiliki kemampuan serangan darat.

F-15E Strike Eagle memiliki array of avionics and electronics systems yang memberi kemampuan untuk bertarung di ketinggian rendah, siang atau malam, dan dalam semua kondisi cuaca.

Sejarah Strike Eagle dimulai ketika pada akhir 1970-an, tidak lama setelah F-15C menempatkan dirinya sebagai kekuatan dominan di arena superioritas udara.

McDonnell Douglas mulai mengeksplorasi ide sebuah varian Eagle yang dirancang khusus untuk misi serangan. Desainer membayangkan sebuah jet yang bisa memiliki kemampuan melindas target darat tetapi mempertahankan kemampuan untuk melawan pesawat lain.

Setelah Angkatan Udara mulai Tactical All-Weather Requirements Study maka pembangunan dimulai. Pada bulan Maret 1981, USAF mengumumkan kompetisi ual-Role Fighter (DRF) untuk mencari pengganti F-111 Aardvark dan F-4 Phantom.

F-16XL dan F-15E maju untuk evaluasi  yang berlangsung sampai April 1983. Kedua pesawat melakukan unjuk kemampuan tingkat tinggi mereka. Hingga pada 24 Februari 1984, USAF memilih F-15E dan berencana mendapatkan hampir 400 pesawat.

Pesawat pertama dikirim ke Angkatan Udara pada tahun 1988, dan hanya dua tahun kemudian pesawat langsung masuk medan perang saat bergabung dalam Operasi Desert Shield. Pesawat ini juga telah kenyang dengan misi tempur dengan sejumlah Negara termasuk Israel dan Arab Saudi.

Baca juga:

Mengapa F-15 Eagle Masih Menakutkan?