Korea Utara diperkirakan telah menyelesaikan 80 persen pembangunan kapal selam yang mampu meluncurkan rudal balistik atau submarine-launched ballistic missiles (SLBM).
Surat kabar Tokyo Shimbun melaporkan Pyongyang memiliki dua atau tiga kapal selam peluncur rudal yang hampir siap untuk digunakan.
Mengutip seorang sumber Korea Utara yang berbicara tanpa menyebut nama surat kabar itu menambahkan kapal selam baru tersebut dapat dilengkapi dengan Pukguksong-3 yang baru dikembangkan dan akan bergabung dengan kapal selam kelas Sinpo berbobot 2. 000 ton yang hanya memiliki satu peluncur.
Kapal selam baru ini berukuran lebih besar dengan bobot perpindahan 3.000 ton dan akan dilengkapi dengan beberapa peluncur rudal.
Kapal selam diesel listrik baru ini juga mampu tenggelam lebih lama karena teknologi air independent propulsion (AIP). Entah dari mana Pyongyang mendapatkan teknologi tinggi yang bahkan hanya sedikit negara mampu membuatnya. Rusia bahkan belum memiliki kapal selam dengan teknologi AIP.
Tokyo Shimbun menambahkan mesin kapal selam sedang dibangun di Pabrik Mesin Pukchung di Yongchon, Provinsi Pyongan Utara.
Korea Utara sedang membangun senjata baru dengan cepat, mengikuti perintah dari Kim Jong Un yang dikeluarkan pada bulan Juni 2016. Kim telah memerintahkan perwira militer bahwa sebuah kapal selam baru harus dibangun sebelum 9 September 2018 bertepatan dengan peringatan ke-70 tahun pendirian negara tersebut.
Korea Utara meluncurkan SLBM Pukguksong-2 pada 12 Februari, dan menunjukkan sebuah rudal baru baru selama parade militer 15 April yang yang para ahli telah duga sebagai Pukguksong-3.
Pada bulan Agustus, surat kabar Partai Pekerja Pyongyang, Rodong Sinmun menerbitkan sebuah gambar pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di sebuah ruangan yang mencakup bagian rudal, dan sebuah poster bertuliskan, “Pukguksong-3,” yang belum menjalani pengujian
Baca juga:
