Amerika memiliki GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast Bomb (MOAB) atau yang juga disebut sebagai mother of all bombs atau ibu segala bom. Sementara Rusia memiliki Father of all bomb (FOAB) atau bapaknya segala bom.
Kini Iran mengklaim memiliki bom yang sebanding atau melebihi kekuatan bom-bom raksasa itu. Mungkin bisa disebut sebagai Grandfahter of all bomb alias kakeknya segala bom, meski Iran tetap menyebutnya sebagai father off all bomb seperti milik Rusia.
Berdasarkan keterangan salah satu pejabat tinggi militer Iran, bom yang mereka juga sebut sebagai “father of all bomb” tersebut dapat diluncurkan dari pesawat dan memiliki daya hancur yang luar biasa.
“Mengikuti sebuah proposal dari Angkatan Udara Garda Revolusi Iran, industri Pertahanan Iran telah memproduksi sebuah bom seberat 10 ton. Bom tersebut telah ada dan siap digunakan, ” kata Komandan Angkatan Udara IRGC, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh sebagaimana dikutip dari Russia Today Minggu 17 September 2017.
“Bom-bom ini bisa diluncurkan dari pesawat Ilyushin dan memiliki kekuatan rusak yang sangat tinggi,” tambahnya.
Hajizadeh membandingkan bom baru Iran tersebut dengan bom GBU-43/B milik AS yang memiliki berat 9,8 ton dan memiliki daya ledak setara 11 ton trinitroluene (TNT).
MOAB dikembangkan pada 2003 dan pertama kali digunakan dalam pertempuran pada April 2017, ketika Amerika menjatuhkan bom tersebut di Afghanistan di kompleks terowongan gunung yang digunakan oleh ISIS.
Sebutan “father of all bombs” yang digunakan Hajizadeh sama dengan nama yang digunakan untuk Aviation Thermobaric Bomb of Increased Power yang diuji coba Rusia pada 2007. Bom tersebut menghasilkan ledakan setara dengan 44 ton TNT saat diledakkan.
Baca juga: