Sebuah jet tempur Eurofighter Typhoon milik Angkatan Udara Saudi Saudi jatuh di provinsi Abyan, Yaman selatan menewaskan pilotnya.
Pesawat jatuh dan menabrak gunung ketika melakukan misi serangan melawan Houthi Yaman di distrik Al Wade’a pada Rabu 13 September 2017.
Kantor berita Yaman Saba melaporkan pilot yang diidentifikasi sebagai Mahna al-Biz, tewas dalam insiden. Sebelumnya satu pilot UEA juga juga dilaporkan tewas dalam kecelakaan lain di Yaman pekan lalu
Menurut laporan di jejaring sosial yang belum dikonfirmasi, pesawat mengalami kegagalan teknis selama misi CAS (Close Air Support).
Koalisi pimpinan Arab Saudi menggelar Operasi Decisive Storm di Yaman sejak 2015 dengan tujuan untuk melawan Houthi . Pesawat tempur dari Arab Saudi, Mesir, Maroko, Yordania, Sudan, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, dan Bahrain turut ambil bagian dalam operasi tersebut.
Angkatan Udara Arab Saudi mengoperasikan 72 armada Typhoon termasuk pesawat yang jatuh. Pesawat berbasis di King Fahad Air Base, Taif.
Insiden pada 13 September, adalah insiden mematikan Typhoon ketiga setelah kecelakan yang melibatkan dua Typhoon Spanyol pada 24 Agustus 2010, dan 9 Juni 2014 yang menewaskan kedua pilotnya.
Kecelakaan pada 2019 melibatkan Typhoon dua kursi Angkatan Udara Spanyol yang diterbangkan pilot Arab Saudi dan Spanyol di Pangkalan Udara Moron. Pesawat jatuh sesaat setelah take-off untuk penerbangan latihan. Pilot Arab Saudi tewas sementara pilot Spanyol selamat.
Kecelakaan tersebut sempat membuat enam negara pengguna Typhoon menggrounded seluruh armadanya karena kekhawatiran keamanan kursi pelontar Mk16A yang mereka gunakan.