Site icon

Baru Buat Rancangan Awal Air Force One, Boeing Sudah Terima Rp8 Triliun

Boeing memenangkan kontrak senilai hampir US$ 600 juta atau sekitar Rp8 triliun dari Angkatan Udara Amerika Serikat untuk memulai membuat rancangan awal pesawat kepresidenan yang dikenal sebagai Air Force One.

Kontrak yang diberikan pada hari Selasa 12 September 2017 mengarahkan raksasa kedirgantaraan di Chicago tersebut untuk membuat desain awal yang akan menggabungkan sistem kontrol misi, fasilitas medis, peningkatan daya, sistem pertahanan diri dan kemampuan operasi darat mandiri ke dalam dua pesawat komersial 747-8  yang akan berfungsi sebagai pesawat Air Force One berikutnya.

Pesawat Air Force One yang baru akan menggantikan pesawat VC-25A yang saat ini digunakan sebagai pesawat kepresidenan. Pesawat tersebut telah digunakan sejak Presiden George H.W  Bush pada tahun 1990

Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kontrak tersebut merupakan “langkah maju yang besar pada Angkatan Udara berikutnya.”

Penghargaan senilai $ 600 juta hanya satu bagian dari kontrak Air Force One. Setelah disain awal selesai, Angkatan Udara diharapkan bisa memberikan  kontrak lagi pada musim panas mendatang yang akan melibatkan desain yang lebih rinci, modifikasi pesawat, pengujian dan pengiriman pesawat yang sebenarnya. Pesawat ini sudah harus digunakan pada tahun 2024.

Seperti dilaporkan sebelumnya pesawat tersebut akan menggunakan Boeing 747-8  yang saat ini sudah dibangun tetapi batal dikirimkan ke pembeli. Dua pesawat itu awalnya dipesan oleh maskapai Transero Rusia, tetapi karena bangkrut mereka tidak mampu membayarnya. Pesawat yang dipesan pada 2013 tersebut saat ini diparkir di kuburan pesawat di  Gurun Mojave.

Baca juga:

https://www.jejaktapak.com/2017/07/11/10-pesawat-kepresidenan-paling-mahal-di-dunia/

Exit mobile version