Adakah Lilin Keprihatinan? 83 Tewas dalam Serangan Bom ISIS di Irak

Adakah Lilin Keprihatinan? 83 Tewas dalam Serangan Bom ISIS di Irak

Ledakan bom mobil mengguncang Kota Nasriyah, Provinsi Dhi Qar Irak selatah menewaskan 83 orang dan 93 orang lagi cedera. Ledakan terjadi  pada Kamis 14 September 2017  dalam serangan bom mobil yang terkoordinasi dan baku-tembak di dekat kota tersebut.

“Jumlah terakhir mengenai korban akibat bom mobil dan serangan senjata api di daerah Fadak, Provinsi Dhi Qar, naik jadi 83 tewas dan 93 cedera, dan banyak di antara berada dalam kondisi kritis,” kata Jasim Al-Khaledi, Kepala Departemen Kesehatan Provinsi Jumat 15 September 2017.

Korban yang jatuh dalam serangan ini sangat besar. Jika ada serangan ISIS di sejumlah negara Eropa, biasanya akan diikuti dengan aksi keprihatinan besar-besaran. Sekarang dengan jumlah yang begitu besar, apakah juga ada aksi lilin keprihatinan? Atau kematian warga Irak dan Timur Tengah karena bom dan serangan ISIS sudah dianggap hal yang biasa? Atau nyawa orang Eropa dianggap lebih berharga dibandingkan nyawa bangsa lain.

Dia menambahkan banyak warga negara Iran termasuk di antara orang yang tewas dan cedera. Sebelumnya, Al-Khaledi menyebutkan jumlah korban 50 tewas dan 87 cedera akibat dua serangan.

Dua serangan terjadi pada siang hari, ketika beberapa pria bersenjata menyerang satu restoran di Daerah Fadak di sebelah barat Kota Nasriyah, sekitar 375 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Irak, Baghdad. Sementara itu satu bom mobil diledakkan di satu pos pemeriksaan keamanan di dekat restoran yang diserang, kata satu sumber keamanan provinsi.

“Pasukan keamanan Irak bentrok dengan penyerang di lokasi dan menembak mati empat di antara mereka, “ kata Komando Operasi Rafidain. Komando itu bertanggung-jawab atas keamanan di Provinsi Dhi Qar.

Pada Kamis malam, kelompok ISIS mengaku bertanggung-jawab atas kedua serangan tersebut di Daerah Fadak di dekat Nasriyah, dan menyatakan pembom bunuh dirinya membidik satu restoran dan satu pos pemeriksa keamanan. Pernyataan kelompok itu belum bisa diabsahkan.

Beberapa jam setelah serangan tersebut, Menteri Dalam Negeri Qasim Al-Araji memecat kepala dinas intelijen Provinsi Dhi Qar dan menempatkan diri untuk diinterogasi setelah serangan mematikan yang melanda provinsi itu, kata satu sumber Kementerian Dalam Negeri kepada Xinhua.