Dalam sebuah langkah yang langka, militer Amerika Serikat memberikan data tentang 81 lokasi bom mereka yang tidak meledak ketika ditembakkan pasukan koalisi untuk menyerang ISIS di Mosul. Lokasi lain juga sedang dipertimbangkan untuk diungkap.
Pejabat militer Amerika Serikat, Letnan Jenderal Stephen Townsend, dalam sebuah memo yang baru dirilis, mengatakan bahwa dia telah menyediakan daftar mencakup jenis amunisi dan koordinat lokasi jatuhnya bom di Mosul yang tidak meledak sehingga para ahli yang diberi kuasa dapat lebih mudah menemukan, mengambil dan membuang senjata yang tidak meledak tersebut.
Townsend sebagaimana dilaporkan Military.com Rabu 13 September 2017 mengatakan kepada sekelompok kecil wartawan di Baghdad bulan lalu telah berusaha mencari jalan ke militer untuk membantu kelompok menemukan bom yang tidak meledak.
Militer biasanya tidak mengeluarkan daftar data rahasia tersebut ke lembaga manapun, meskipun ada program internasional untuk membersihkan bahan peledak di seluruh dunia, termasuk ladang ranjau.
Bom yang tidak meledak tersebut merupakan bagian dari masalah yang lebih luas di Mosul. Sebagian besar bahan peledak yang tersisa di sekitar kota tua tersebut bertebaran di wilayah publik yang bisa meledak sewaktu-waktu.
Pejabat dengan program penghancuran senjata konvensional Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan bahwa saat ini mereka berfokus pada wilayah-wilayah di Irak yang telah dibebaskan dari ISIS.
Tetapi ada diskusi yang sedang berlangsung dengan militer untuk mendapatkan data serupa untuk bom-bom yang tidak meledak di Ramadi, Fallujah, Tikrit dan lokasi lainnya.
Keputusan Townsend terjadi beberapa hari sebelum dia menyerahkan komando perang Irak dan Suriah kepada Letnan Jenderal Paul Funk, setelah menghabiskan sekitar satu tahun di zona perang tersebut.
Sol Black, manajer program Departemen Luar Negeri Amerika, mengatakan kepada The Associated Press bahwa tindakan Townsend adalah “salah satu perubahan tercepat” untuk masalah ini. Dia mengatakan bahwa data tersebut dibagikan dengan pihak berwenang Irak.
Pejabat masih menunggu survei penuh selesai di Mosul sebelum mereka memiliki perkiraan yang akurat tentang berapa banyak bahan peledak yang masih ada di sana.