Korea Selatan Bentuk Spartan 3.000 dengan Satu Misi: Bunuh Kim Jong un

Korea Selatan Bentuk Spartan 3.000 dengan Satu Misi: Bunuh Kim Jong un

Militer Korea Selatan telah mengumumkan bahwa pihaknya menciptakan sebuah unit pembunuh yang disebut Spartan 3000 untuk melakukan serangan malam di Korea Utara.

Kelompok tersebut hanya ditugaskan untuk satu misi yakni membunuh pimpinan Korea Utara, Kim Jong un. Mereka diperkirakan akan masuk sebelum serangan terbuka ke Pyongyang benar-benar dilakukan.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Song Young-moo mengatakan kepada anggota parlemen mengenai niat  untuk membangun “unit pemenggalan kepala” tersebut pada tanggal 4 September 2017 lalu atau sehari setelah uji coba nuklir keenam Korea Utarabaru ini. Pemerintah ingin tim siap pada akhir tahun.

Unit ini sangat penting bagi rencana untuk menyerang Korea Utara yang disebut “Penghukuman dan Pembalasan Berat Korea Selatan.” Pada bulan September 2016, Korea Utara menguji senjata nuklir kelima, yang pada saat itu merupakan bom terbesar yang telah diledakkan. Dua hari kemudian, militer Korea Selatan mencatat bahwa mereka memiliki pilihan untuk membunuh pemimpin Korea Utara, termasuk Kim.

Presiden Korea Selatan sebelumnya, Park Geun-hye, berencana untuk memiliki unit ini pada tahun 2019. Namun tampaknya pemerintah Moon Jae-in menginginkannya agar unit itu siap lebih cepat.

Pengumuman tersebut tampaknya mendapat persetujuan mantan pemimpin militer Korea Selatan. “Penangkal terbaik yang bisa kita miliki, di samping memiliki nuklir, adalah membuat Kim Jong Un takut akan hidupnya,” kata Shin Won-sik, seorang jenderal bintang tiga Korea Selatan yang pensiun pada tahun 2015, mengatakan kepada the Times.

Spartan 3000 akan menjadi versi modern dari tim pembunuh yang diciptakan oleh orang Korea Selatan pada tahun 1960an. Saat itu, militer Korea Selatan secara diam-diam membentuk tim ini dengan tugas utama membunuh pemimpin Korean Utara saat itu Kim Il Sung yang juta  kakek Kim Jong Un.

Namun unit baru ini secara resmi diakui oleh pemerintah Moon. Dan ini bukan satu-satunya gerakan militer yang dilakukan pemerintah dalam beberapa hari ini.

Korea Selatan sedang mempersiapkan sebuah perang yang tidak mungkin terjadi. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan sekutu kita untuk keamanan kita,” kata Moon dalam sebuah pidato di televisi nasional pada 15 Agustus. “Ketika menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan Semenanjung Korea, negara kita harus mengambil inisiatif untuk menyelesaikannya.”