Jet tempur generasi kelima Rusia Su-57 akan dilengkapi rudal jelajah taktis Kh-35UE. Hal ini menjadikan siluman tersebut layak untuk mendapatkan status sebagai jet tempur pembunuh kapal.
Kh-35UE merupakan upgrade rudal anti-kapal Kh-35 yang diluncurkan jet. Senjata tersebut mampu menargetkan dan menghancurkan kapal pendarat hingga kapal induk, dan juga target darat, termasuk target berat, gudang dan bahkan peralatan militer bergerak serta dapat melewati sistem pencegah pertahanan rudal, serta jamming elektronik canggih.
Penggabungan Kh-35UE ke dalam gudang senjata Su-57 secara efektif mengubahnya menjadi ‘mesin tempur multifungsi’ yang karakteristiknya jauh melampaui sebagai sekadar pesawat tempur.
Nikolai Vasilyev, perancang utama Kh-35UE di Korps Tactical Missiles Corporation yang berbasis di Korolev, mengatakan kepada Izvestia bahwa pengujian rudal jelajah di SU-57 telah selesai, dengan senjata tersebut terbukti sepenuhnya kompatibel dengan peralatan onboard pesawat. Saat dikerahkan, rudal akan dipasang di bawah sayap SU-57.
Tetapi hal ini juga menjadi sisi negatif. Dengan pemasangan rudal di bawah sayap dan bukan di teluk senjata internal, berarti SU-57 harus mengorbankan sifat silumannya. Karena secara otomatis pemasangan rudal eksternal akan menjadikannya lebih mudah dideteksi radar. Kh-35UE telah efektif pada varian MiG-29K dan MiG-29KUBR, dan pada helikopter serang Ka-52.
Memasukkan senjata ini ke Su-57 bukanlah perkara sulit mengingat jet tempur ini menggunakan teknologi siluman dan avionik terbaru sehingga akan mampu membawa semua senjata modern.
Kh-35UE juga merupakan rudal unik. Dia merupakan rudal jelajah universal, dan dapat ditempatkan di berbagai platform dari kapal, pesawat terbang, helikopter, hingga sistem rudal pertahanan pantai. Dengan kata lain, SU-57 dianggap sebagai salah satu Platform paling menjanjikan untuk rudal ini.

Dengan mambawa rudal ini, SU-57 bisa memasuki zona penghancuran target tanpa memasuki zona pertahanan udara musuh perspektif. Rudal digunakan sesuai dengan prinsip bahwa pada saat peluncuran, rudal tersebut langsung menemukan sasarannya dan secara independen mengarahkan dirinya ke target.
Dengan kata lain setelah diluncurkan, maka dia akan bergerak sendiri menemukan targetnya, oleh karena itu nama ‘pembunuh kapal’ dalam kasus ini sepenuhnya bisa diterima.
SU-57, yang sebelumnya disebut T-50 telah memasuki uji negara. Kementerian Pertahanan Rusia berencana untuk membeli bach pertama seri produksi pesawat ini pada 2018 nanti. Tetapi sejauh ini Rusia baru memutuskan untuk memesan 12 pesawat saja.