Site icon

X-37B Siap Dikirim Lagi ke Ruang Angkasa, Kali Ini Beda

X-37B

Pesawat ruang angkasa militer rahasia milik Amerika Serikat bersiap untuk lepas landas dari Cape Canaveral minggu ini. Kali ini pesawat akan dikirim dengan bantuan  swasta.

Jika semuanya berjalan dengan baik, X-37B akan diluncurkan dari Kennedy Space Center pada tanggal 7 September dengan sebuah roket SpaceX Falcon. Seperti misi-misi sebelumnya, pesawat ruang angkasa yang seukuran bus kota ini membawa muatan dan misi yang sangat dirahasiakan.

X-37B  dibangun sebagai alternatif murah Space Shuttle. Pesawat ruang angkasa, yang tampak mirip dengan pesawat ulang alik, naik ke ruang angkasa dengan roket peluncuran dan meluncur turun ke bumi untuk mendarat di landasan pacu konvensional. Misi tersebut dijalankan  oleh 3rd Space Experimentation Squadron di Colorado.

Ini akan menjadi penerbangan kelima untuk X-37B dan peluncuran X pertama yang dilakukan oleh SpaceX.  Penerbangan sebelumnya telah dikelola oleh United Launch Alliance, sebuah konsorsium yang terdiri dari Lockheed Martin dan Boeing Defense.

Kendaraan peluncuran ruang angkasa SpaceX Falcon 9, yang diparkir di Cape’s Pad 39A, melakukan uji statis akhir pekan lalu untuk untuk memastikan sembilan mesin Merlin.

X-37B hanya memiliki panjang 29 kaki tiga inci dengan lebar sayap 14 kaki sebelas inci. Beratnya lima ton saat diluncurkan dan memiliki ruang payload  seukuran tempat tidur truk pickup.

Pesawat ruang angkasa ini diketahui menghabiskan waktu yang sangat lama di luar angkasa, dengan penerbangan keempat  berlangsung 718 hari yang menjadi rekor yang panjang untuk sebuah pesawat ruang angkasa yang dapat mendarat kembali.

Muatan misi X-37B selalu dirahasiakan, namun para ahli percaya bahwa mereka biasanya digunakan menguji teknologi satelit ruang militer baru termasuk pendorong ion, dan sensor berbasis optik serta radar yang dirancang untuk memata-matai objek di darat atau satelit lainnya.

Sifatnya yang bisa digunakan kembali dari X-37B memungkinkan ilmuwan dan insinyur mengembalikan teknologi ke Bumi, memperbaikinya sebelum mengirimkannya secara permanen ke luar angkasa.

Pesawat antariksa tak berawak itu menjadi subyek sejumlah teori, dari  pembom ruang rahasia hingga sebuah kendaraan yang dirancang untuk menculik satelit negara lain.

Baca juga:

Mengenal X-37B, Pesawat Rahasia Angkatan Udara AS

Exit mobile version