Militer Amerika Serikat di Afghanistan meminta maaf karena menjatuhkan selebaran ke Afghanistan yang menampilkan gambar seekor anjing memegang bendera kelompok militan Taliban.
Meski bergaul dengan anjing bukan larangan bagi dalam Islam, tetapi binatang tersebut, terutama jilatan lidahnya merupakan najis besar yang harus dicuci secara khusus untuk menghilangkannya.
Militer tersebut berisi ajakan kepada warga Afghanistan untuk bekerja sama dengan militer melawan kelompok Taliban. Selebaran dijatuhkan dari udara pada Senin malam di Provinsi Parwan.
Tetapi seleberan itu mengundang ketersinggungan umat Islam negara tersebut karena bagaimanapun bendera Taliban mengandung ayat Alquran.
“Sekarang ada ketakutan akan ada demonstrasi melawan gambar propaganda tersebut,” kata Shah Wali Shahid, Wakil Gubernur Parwan Rabu 6 September 2017.
“Penduduk lokal sangat kecewa dengan kejadian ini, dan mereka ingin pelaku dibawa ke pengadilan,” kata Shahid kepada Associated Press dan dikutip Newsweek.
Militer Amerika pada Rabu segera meminta maaf setelah keributan itu. Mayjen James Linder mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa “rancangan selebaran tersebut secara keliru memuat sebuah citra yang sangat menyinggung umat Islam dan agama Islam.”
“Saya dengan tulus meminta maaf, kami memiliki rasa hormat yang mendalam terhadap Islam dan mitra Muslim kami di seluruh dunia. Tidak ada alasan untuk kesalahan ini.”
Dia mengatakan militer akan meninjau kembali prosedur pembuatan selebaran itu untuk menentukan mengapa kejadian tersebut terjadi dan mengapa citra semacam itu digunakan.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/08/26/mengapa-perang-afghanistan-sangat-sulit-diakhiri/