Inggris mengatakan telah berhasil menguji sistem pertahanan udara Sea Captor yang dirancang untuk melindungi kapal-kapal mereka dari rudal supersonik.
Sea Captor pertama diuji oleh kapal selam Royal Navy HMS Argyll di lepas pantai Skotlandia awal musim panas ini. HMS Argyll akan melakukan uji coba lebih lanjut sebelum dikirim ke Jepang tahun depan.
Sea Ceptor, membangun perusahaan Prancis-Italia MBDA dan dikatakan sebagai perbaikan pada sistem pertahanan udara sebelumnya Sea Wolf, dan memiliki jangkauan yang lebih panjang.
Senjata akan dipasang pada frigat Type 23 di tahun depan dan akan digunakan untuk Type 26, dari pertengahan 2020-an.
Komandan HMS Argyll, Commander Toby Shaughnessy, mengatakan bahwa senjata tersebut merupakan “upgrade yang menggairahkan”.
“Sea Ceptor adalah sistem yang mengesankan dan inovatif, yang menunjukkan bahwa Royal Navy berada di ujung tombak teknologi dan bekerja keras untuk menjaga Inggris tetap aman,” katanya.
Menteri Pengadaan Pertahanan Harriett Baldwin mengunjungi situs MBDA di Filton, dekat Bristol, pada Senin, 4 September, dan bertemu dengan 600 orang yang bekerja dalam sistem Sea Ceptor.
“Sea Ceptor akan melindungi kepentingan kita terhadap ancaman yang diketahui dan tidak diketahui, yang akan diluncurkan dari kapal type 26 yang baru untuk melindungi kapal selam nuklir kita dan dua kapal induk baru Inggris agar aman beroperasi di seluruh dunia,” kata Baldwin.