Kaselir Jerman Angela Merkel mengatakan akan berupaya menghentikan perundingan dalam upaya memasukkan Turki menjadi anggota Uni Eropa.
Pendapat yang dilontarkan dalam debat menjelang pemilihan umum Jerman itu adalah perubahan sikap Merkel terhadap kemungkinan Ankara masuk ke kelompok Eropa.
“Buktinya jelas bahwa Turki tidak seharusnya menjadi anggata Uni Eropa,” kata Merkel, saat berdebat dengan penantang dari Partai Sosial Demokrat (SPD), Martin Schulz Minggu 2 September 2017.
“Saya akan berbicara dengan pemimpin negara anggota, untuk melihat apakah kami bisa bersama-sama mengakhiri perundingan keanggotaan itu,” kata Merkel.
Tanggapan Merkel itu tampak akan semakin memperburuk hubungan kedua negara, yang sama-sama menjadi anggota NATO, tersebut. Hubungan Turki dan Jerman sudah mulai memanas sejak Presiden Tayyip Erdogan menangkapi para musuh politiknya usai terjadinya kudeta gagal pada Juli tahun lalu.
Hingga kini belum ada respons dari Turki yang tengah menjalani liburan panjang nasional Idul Adha. Merkel mengutarakan pendapat itu setelah Schulz juga mengatakan hal yang sama jika dia terpilih sebagai kanselir dalam pemilihan umum nasional yang akan digelar pada 24 September mendatang.
“Jika saya menjadi kanselir Jerman, jika rakyat di negara ini memberikan saya mandat itu, maka saya akan mengusulkan kepada Dewan Eropa untuk mengakhiri perundingan keanggotaan dengan Turki,” kata Schulz.
“Saya tidak tahu apakah negara-negara anggota Uni Eropa lain akan menyetujui hal ini. Namun saya akan memperjuangkannya,” kata dia.
Sebelumnya Merkel sendiri menentang usulan tersebut, karena menilainya sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab karena akan memperburuk hubungan dengan Turki pada saat ada beberapa warga Jerman yang ditahan oleh Ankara.
Sebanyak 12 warga Jerman kini ditahan di Turki karena alasan politis. Empat di antara mereka mempunyai status kewarganegaraan ganda.
“Saya tidak berniat untuk memutus hubungan diplomatik dengan Turki hanya karena kita tengah menjalani masa kampanye pemilu dan ingin menunjukkan siapa yang paling tegas,” kata dia.
Namun, setelah moderator mulai berpindah ke topik lain dan menanyai kedua kandidat terkait Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Merkel kembali ke persoalan Turki dan secara mengejutkan menyampaikan persoalan negosiasi keanggotaan di Uni Eropa.
Partai asal Merkel, Uni Demokrasi Kristen (CDU), sudah sejak lama menentang keanggotaan Turki di Uni Eropa.
Perundingan itu mengalami kebuntuan pada saat pemimpin Uni Eropa terus menghujani Erdogan dengan kritik.