Kapal perang Armada Laut Hitam Rusia kembali meluncurkan serangan dengan rudal jelajah pada target ISIS di Suriah sebagai bagian dari operasi untuk membebaskan Deir ez-Zor.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya Selasa 5 September 2017 mengatakan sebuah kapal frigat Armada Laut Hitam Rusia menyerang target di dekat Ash Sholah yang dikuasai ISIS dengan rudal jelajah Kalibr.
“Pada tanggal 5 September, kapal Essen dari Armada Laut Hitam Rusia telah melakukan misi di Mediterania meluncurkan serangan dengan rudal jelajah Kalibr pada target kelompok ISIS di dekat Deir ez-Zor. Rudal jelajah Kalibr diluncurkan pada target yang diverifikasi berdasarkan informasi yang diterima dengan cara pengintaian dari beberapa saluran,” kata Kementerian Pertahanan Rusia sebagaimana dikutip Sputnik.
#Syrie Frégate «Admiral Essen» a lancé des missiles de croisière #Kalibr sur les objets d'EI près de #Deir_Ez_Zor pic.twitter.com/PmvA5M3Ely
— Минобороны России (@mod_russia) September 5, 2017
Akibatnya, puluhan anggota ISIS diyakni tewas. Selain itu pos komando, sebuah pusat komunikasi, sebuah fasilitas perbaikan kendaraan lapis baja, depot senjata dan amunisi juga dihancurkan. Keberhasilan serangan telah dikonfirmasi dengan gambar yang diambil oleh drone yang ada di medan serangan.
Serangan rudal tersebut diyakni menggagalkan rencana ISIS untuk berkumpul kembali dan meningkatkan posisi mereka di dekat Deir-ez Zor, yang telah dikepung ISIS sejak 2013.
“Peluncuran rudal jelajah Kalibr memastikan kemajuan pasukan pemerintah Suriah, dan juga rencana milisi ISIS yang digagalkan di daerah Deir ez-Zor.”
Tentara Suriah yang didukung oleh Angkatan Udara Rusia telah bergerak maju menuju Deir ez-Zor dari tiga arah sebagai bagian dari kampanye untuk membebaskan kota yang diluncurkan pada bulan Agustus.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada hari Senin bahwa pasukan pemerintah Suriah telah mengusir ISIS dari posisi kunci di jalan raya Palmyra-Deir ez-Zor.
Deir ez-Zor, yang terletak di tepi Sungai Efrat ke timur laut Damaskus, dan lapangan udara militer di dekat kota telah dikepung oleh ISIS nselama lebih dari tiga tahun, dengan makanan dan amunisi hanya dikirim melalui udara, sementara helikopter dari kota Qamishli telah mengevakuasi orang-orang yang terluka dan memberikan pasokan penting bagi penduduk kota.
Baca juga: