Rekor, Supervulcano Yellowstone Diguncang 2.300 Gempa

Rekor, Supervulcano Yellowstone Diguncang 2.300 Gempa

Serentetan gempa terus berlanjut di atas kaldera Yellowstone yang beada di negara bagian Wyoming, Amerika Serikat. Sejak awal Juni 2017 ini lebih dari 2.300 getaran terdeteksi dan menjadi rekor dari supervulacno yang diyakini menyimpan energy dahsyat tersebut.

Menurut dokumentasi instrumen, pada tanggal 30 Agustus, 2.357 gempa bumi tercatat di wilayah sekitar supervolcano Yellowstone, kaldera aktif terbesar di Amerika Utara, sejak serentetan gempa mulai terdeteksi pada awal Juni.

Gempa terkuat terjadi pada tanggal 15 Juni dengan kekuatan 4,4 SR. Sementara yang terkuat dalam beberapa pekan terakhir berkekuatan 3,3 terjadi pada 21 Agustus. Tingginya jumlah gempa biasanya dikaitkan dengan adanya pergerakan lava di perut bumi.

Mengamati aktivitas seismik di Yellowstone, Jamie Farrell, seorang profesor penelitian di Universitas Utah menyebut serentetan gempat tersebut masih dalam hal yang normal dan tidak ada yang luar biasa. Hal ini menjadikan Badan Survei Geologi Amerika tidak meningkatkan status gunung api tersebut.

Letusan besar terakhir dari supervolcano Yellowstone terjadi sekitar 640.000 tahun yang lalu dan mengeluarkan sekitar 80.000 kali jumlah partikel udara  termasuk debu yang dimuntahkan oleh letusan Gunung St Helens yang mematikan pada tahun 1980. Banyak pihak mengatakan ledakan besar Yellowstone akan menjadi salah satu malapetaka terbesar di Amerika, bahkan di dunia.

Baru-baru ini, seorang ilmuwan Yellowstone Volcano Observatory sebagiamana dikutip Newsweek mengatakan “agar magma mencapai permukaan, sebuah ventilasi baru perlu diciptakan, yang memerlukan banyak aktivitas geologi yang intens.

Ilmuwan menambahkan bahwa, “kita perlu melihat gempa bumi yang jauh lebih besar dan lebih besar, dikombinasikan dengan deformasi [pembengkakan] tanah secara kontemporer, ledakan uap dan perubahan dalam debit gas dan panas, sebelum meningkatkan status peringatan [ dari hijau saat ini].”

Baca juga:

Uji Nuklir Korea Utara Bisa Picu Letusan Besar Gunung Api Ini