Pertahanan udara Iran mengaku telah memaksa pesawat mata-mata dan drone pengintai Amerika untuk mengubah arah di dekat ruang udara mereka.
Brigadir Jenderal Farzad Esmaili, komandan angkatan udara Iran, mengatakan sebuah pesawat tak berawak RQ-4 dicegat pekan lalu dan sebuah pesawat mata-mata U-2 diperingatkan pada bulan Maret.
“Ketika peringatan tersebut diberikan kepada pilot pesawat U-2 di Selat Hormuz, dia tahu bahwa dia dijadikan sasaran oleh dua radar yang terpisah dan sistem rudal,” kata Esmaili sebagaimana dikutip kantor berita semi-resmi Fars Minggu 3 September 2017.
“Iran tidak akan membiarkan pesawat yang bermusuhan untuk mendekati wilayah udara dan tidak akan ragu untuk menurunkannya jika perlu,” kata Esmaili, yang dikutip oleh kantor berita Tasnim.

Pejabat Amerika sering mengeluhkan apa yang mereka sebut interaksi tidak aman dan tidak profesional oleh pasukan maritim Iran di Teluk tahun ini. Iran mengatakan pasukannya bertindak sesuai hak mereka untuk melindungi perairan teritorial Iran.
Pemerintah Trump telah mengambil sikap keras terhadap Iran karena menuduh Teheran melanggar kesepakatan nuklir mereka.
Baca juga: