Type 209
Tidak setiap angkatan laut bisa membeli kapal selam nuklir tingkat lanjut. Meskipun demikian, kapal selam memecahkan masalah strategis, dan tidak setiap kapal selam besar harus super mahal.
Type 209 Jerman, yang pertama kali dibangun pada tahun 1971, menjadi jawaban strategis bagi banyak angkatan laut dalam Perang Dingin, dan terus melayani saat ini.
Pembangunan kapal selam Jerman terhenti pada akhir Perang Dunia II. Meskipun Type XXI menetapkan standar untuk kapal perang, maka pembatasan hukum menghalangi Jerman Timur dan Barat untuk membangun kapal selam dalam dekade pertama Perang Dingin.
Setelah serangkaian desain yang tidak cukup berhasil, HDW mengembangkan kelas Type 209 untuk diekspor.
Sebuah kapal selam diesel-listrik, Type 209 bergerak antara 1.200 dan 1.800 ton (tergantung variannya), dan bisa berenang 23 knot saat terendam. Kapal selam ini bisa meluncurkan torpedo dan senjata anti-kapal, seperti Harpoon.
Desain lambung dasar terbukti sangat fleksibel, menelurkan serangkaian varian khusus untuk berbagai tugas. Type 209 memberi angkatan laut negara kecil pilihan anti-kapal selam yang layak, serta kapasitas untuk mengancam kekuatan armada permukaan yang jauh lebih besar dan lebih kuat.
Sejak tahun 1971, 61 Type 209 telah memasuki layanan dengan 13 Angkatan Latu. Sebanyak 59 dari kapal tersebut tetap beroperasi hingga saat ini, dengan dua lagi dijadwalkan dikirim ke Mesir pada tahun 2016.
Kemampuan Type 209 untuk tetap beroperasi di armada yang berbeda, seringkali dalam kondisi perawatan yang bervariasi, membuktikan desain kapal sangat kuat.