Militer Australia Selidiki Kemungkinan Kejahatan Perang di Afghanistan

Militer Australia Selidiki Kemungkinan Kejahatan Perang di Afghanistan

Militer Australia mengkonfirmasi bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan internal mengenai “rumor” tentang kejahatan perang yang kemungkinan dilakukan pasukan negara tersebut di Afghanistan selama satu dekade. Militer juga meminta kepada siapapun yang memiliki bukti untuk menyampaikan kepada mereka.

Inspector General of the Australian Defence Force (IGADF)  mengeluarkan sebuah pernyataan pada Jumat 1 September 2017, dengan mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan pada ” rumor kemungkinan pelanggaran” undang-undang militer oleh pasukan Australian Defence Force (ADF)  di Afghanistan pada antara 2005 dan 2016.

Pernyataan tersebut mengkonfirmasikan sebuah laporan  Australian Broadcasting Corporation (ABC) dari awal tahun ini yang mengklaim bahwa IGADF melihat kemungkinan pembunuhan melawan hukum yang tidak sah atas warga sipil oleh tentara Australia di Afghanistan.

Dalam pernyataannya, IGADF telah mengajukan permohonan untuk informasi yang berkaitan dengan masalah ini.

“Penyelidikan tersebut menginginkan orang-orang yang memiliki informasi mengenai kemungkinan pelanggaran Undang-Undang Konflik Bersenjata oleh pasukan Australia di Afghanistan, atau rumor tentang mereka, untuk menghubungi penyelidik,” kata badan pengawas militer tersebut.

“Penyelidikan dilakukan secara pribadi dan identitas siapa saja yang memberikan informasi dapat dilindungi dan dijaga kerahasiaannya,” kata Hakim Agung MA South South Wales dan Mayor Jenderal Mayor Paul Brereton, yang memimpin penyelidikan ini kepada Inquiry.

“Meski penyelidikan telah berbicara dengan banyak sumber, kami ingin mendengar dari orang lain yang memiliki informasi yang relevan,” kata Mayor Jenderal Brereton.

“Apakah Anda melihat sesuatu itu sendiri, atau mendengar orang lain yang membicarakannya, kami ingin Anda menghubungi kami.”

IGADF menambahkan penyelidikan dimulai pada bulan Mei 2016 dan tidak tergantung pada rantai komando militer.

Sejak musim panas ini, ABC telah menerbitkan dokumen pemerintah yang bocor di mana disebtukan dugaan kejahatan perang oleh pasukan Australia. Dokumen-dokumen itu dibocorkan secara eksklusif ke ABC dan disebut sebagai “The Afghan Files.”

Pada bulan Juli, kantor berita melaporkan bahwa pihak berwenang Australia dilaporkan menyelidiki seorang anggota pasukan elit khusus negara tersebut atas kemungkinan pembunuhan yang tidak sah terhadap seorang pengusaha Afghanistan. Prajurit tersebut diduga menembak orang tersebut dan kemudian melukainya dirinya sendiri agar terlihat seperti pembelaan diri.

Sebelumnya pada bulan Juli, ABC mengatakan bahwa IGADF juga menyelidiki kematian seorang pria, yang dianggap sebagai anggota Taliban, dan anak laki-lakinya yang berusia enam tahun saat melakukan penggerebekan. Keluarga anak tersebut mendapat kompensasi sebesar US $ 1.500 setelah kejadian tersebut.