
Meskipun demikian, produksi kapal frigat baru Rusia tidak semuanya berjalan lancar. Admiral Gorshkov telah berada di konstruksi selama lebih dari satu dekade. Kapal ini diharapkan bisa melakukan uji coba laut dan akan ditugaskan akhir tahun ini.
Tetapi Rusia seharusnya membangun sepuluh kapal pada tahun 2020. Rencana tersebut baru-baru ini diklarifikasi oleh Menteri Pertahanan Shoigu, yang mengakui bahwa hanya satu frigat multi guna lainnya yang dapat diharapkan sebelum akhir tahun 2020 . Jumlah direncanakan meningkat hingga enam di tahun 2025.
Angkatan Laut Admiral Gorshkov memiliki beberapa batasan dalam kelayakan laut dan jangkauan navigasi, yang tentu saja akan mempengaruhi wilayah penyebaran dan ketergantungan kapal tersebut terhadap dukungan logistik.
Peralatan tertentu yang dibangun untuk kapal fregat ini juga menghadapi masalah terutama sistem pertahanan rudal Polyment-Redut. Sebelum 2014, turbin dibeli dari Ukraina untuk dipasang di kapal Admiral Gorshkov.
Tetapi konflik yang muncul setelah aneksasi ilegal Crimea, Kiev melarang pengiriman lebih lanjut turbin buatan Ukraina ke Angkatan Laut Rusia. Rusia berencana untuk meluncurkan produksi turbin sendiri pada tahun 2017, namun ini memerlukan solusi teknologi dan kapasitas industri yang tepat yang mungkin tidak atau belum tersedia sepenuhnya.
Menyadari bahwa pembangunan massal frigat baru tidak akan berlangsung dalam waktu dekat karena masalah keuangan dan masalah lainnya, pimpinan Angkatan Laut telah memutuskan untuk memperpanjang masa kerja beberapa kapal yang lebih tua dengan kemampuan air biru dan mengintensifkan perbaikan dan modernisasi mereka.
Marshal Ustinov, sebuah kapal penjelajah kelas Slava, menyelesaikan lima tahun perbaikannya pada tahun 2016. Kapal induk Admiral Kuznetsov dan dua penjelajah kelas Kirov juga akan menjalani perbaikan dan modernisasi, termasuk pemasangan 80 peluncur vertikal universal untuk rudal serang, anti-kapal selam serta rudal pertahanan udara. Hal ini tampaknya mengkonfirmasi logika Rusia untuk mengadopsi platform “all-inclusive” untuk peperangan simultan di wilayah laut, darat dan udara.
Tidak diragukan lagi, kemunculan dua frigat multi misi Admiral Gorshkov dan juga beberapa kapal tua modern sampai tahun 2020 dapat meningkatkan kemampuan angkatan laut Rusia dan memenuhi tugas air biru.
Pada tahun 2016, Rusia juga menugaskan dua frigat kelas Krivak V yang sebenarnya juga tidak terlalu mampu. Awalnya dirancang untuk India, namun akhirnya dibeli oleh Angkatan Laut Rusia karena kesulitan terus berlanjut dengan pembangunan kapal kelas Admiral Gorshkov.
Frigat kelas Krivak V juga harus dihitung sebagai bagian dari armada air biru Rusia. Kapal-kapal ini direncanakan untuk menambah penumpukan Rusia di Mediterania Timur. Dengan demikian, Rusia dapat diharapkan memiliki 7-8 kapal air biru yang baru pada tahun 2020, dan melipatgandakan jumlah tersebut pada tahun 2025.
Menurut penilaian ahli, berdasarkan kemampuan pengembangan yang disebutkan di atas, Rusia mungkin menciptakan kelompok operasional kapal permukaan untuk misi air biru jangka pendek. Oleh karena itu, penggunaan frigat baru dan kapal tua yang dimodernisasi, terutama di Atlantik Utara dan Mediterania Timur, bisa diharapkan di tahun-tahun mendatang.
Tugas utama untuk aset ini adalh untuk menjadi platoform serangan rudal dari laut ke darat dan dari laut ke laut, gelembung anti-rudal mobile, serta penciptaan daerah anti acess dan area denial (A2 / AD).
Interaksi kapal permukaan dengan kekuatan bawah laut dan penerbangan dalam konflik intensitas menengah kecil juga harus dipertimbangkan secara serius. Namun, komposisi kapal ini tidak cukup untuk menempatkan kelompok angkatan laut seimbang jauh dari pantai Rusia secara terus-menerus. Padahal ini penting untuk pengendalian laut. Dengan kata lain, frigat multi misi memang menjadi pertaruhan dari ambisi laut biru Rusia.
Baca juga: