Site icon

MQ-25 akan Gandakan Jangkauan Sayap Tempur Kapal Induk Amerika

MQ-25 didasarkan pada X-47B UCAS

Jika nanti tanker udara tak berawak MQ-25 Stingray benar-benar masuk ke layanan Angkatan Laut Amerika, maka platform tersebut akan mampu melipatgandakan jangkauan serang sayap tempur kapal induk Amerika.

Komandan Naval Air Force, Armada Pasifik Vice Adm. Mike Shoemaker  menyebut peningkatan itu bisa mencapai 400 mil laut,

Kepada USS Naval Institute’s Prosiding, Shoemaker mengatakan bahwa rencana mereka tanker tak berawak yang beroperasi dari kapal induk tersebut dapat membawa sekitar 15.000 pon bahan bakar pada jarak 500 mil laut dari kapal induk dan memberikannya ke sayap tempur.

“MQ-25 akan memberi kita kemampuan untuk memperluas sayap udara lebih jauh 300 atau 400 mil dari biasanya kita mampu. Kami akan dapat melakukan itu dan mempertahankan jumlah pesawat terbang pada jarak itu, ” kata Shoemaker dalam sebuah wawancara eksklusif yang diterbtikan Prosiding edisi September.

“Itu akan memperluas jangkauan sayap udara, dan saat kita menggabungkannya dengan senjata tambahan yang kita beli, kita akan mendapatkan jangkauan yang mengesankan.”

Kisaran sayap udara kapal induk saat ini hanya sekitar 450 mil laut. Hal ini menjadikan kapal induk akan sangat rawan dengan serangan rudal lawan. Tambahan 300 sampai 400 mil berpotensi memperluas jangkauan pejuang hingga lebih dari 700 mil laut.

Konsep pengisian bahan bakar dari MQ-25

Jangkauan ini akan mengembalikan kemampuan sayap tempur kapal induk Amerika setelah pensiunnya F-14D. Pesawat yang dijuluki Tomcat tersebut memiliki radius tempur dengan dua tangki bahan bakar  sekitar 650 mil laut.

Selain perpanjangan radius sayap udara, Shoemaker mengatakan bahwa Stingray  akan mendapat mengurangi tekanan Super Hornet untuk mengisi bahan bakar sesame pesawat tempur. Saat ini, 20 sampai 30 persen misi Super Hornet adalah mengisi bahan bakar pesawat lainnya.

“MQ-25 akan jauh lebih efisien daripada Rhino [Super Hornet], dan ini akan memberi kita kemampuan untuk keluar dari sana dan mengisi empat sampai enam pesawat terbang di kisaran tersebut,” Shoemaker mengatakan kepada Prosiding.

Angkatan Laut juga mengharapkan mode pendaratan presisi MAGIC CARPET yang baru untuk pesawat terbang guna membantu mengurangi kebutuhan akan pesawat tanker yang harus siaga ketika ada pesawat yang hendak mendarat.

“Kami juga memiliki mode pendaratan presisi yang kami berikan di Super Hornet dan [EA-18G] Growler yang akan membuat pendaratan di kapal lebih mudah. Saya pikir kombinasi antara tambahan bahan bakar dan mode pendaratan presisi akan mengurangi jumlah kapal tanker yang dibutuhkan karena kemampuan sayap udara untuk mendarat jauh lebih efisien,” katanya.

Komentar Shoemaker adalah informasi paling pasti mengenai sasaran pengisian bahan bakar Angkatan Laut untuk program MQ-25A. Komando Sistem Udara Angkatan Laut selama ini tidak terbuka tentang program Stingray.

Baca juga:

Menelusuri Momen-Momen Penting X-47B

Exit mobile version