Sistem peluncuran ketapel saat ini digunakan hanya oleh kapal induk Amerika Serikat dan Prancis. Sementara Rusia, China dan India menggunakan sistem peluncuran sky jump.
Apakah peluncuran catapult merupakan teknologi baru yang hanya dikuasai sedikit negara? Tidak juga karena sebenarnya sistem ini sudah digunakan 100 tahun lebih.
5 November 1915 menjadi hari penting dalam sejarah penerbangan kapal induk. Pada tanggal itu, untuk pertama kalinya peluncuran pesawat dari kapal induk dengan sistem ketapel atau catapult digunakan. Teknologi yang sampai saat ini masih terus bertahan. Meskipun awalnya ide itu dianggap aneh tetapi nyatanya teknologi ini terbukti sukses.
Pilot yang melakukan penerbangan pertama dengan sistem catapult dalah Henry C. Mustin, seorang penerbang angkatan laut yang membantu untuk menemukan Aeronautika Naval Station di Pensacola, Florida pada tahun 1913. Mustin menerbangkan Curtiss AB-2 (C-2) menggunakan sistem ketapel awal, berhasil meluncurkan dirinya dari kapal penjelajah USS North Carolina di pangkalan angkatan laut.
Dengan standar kapal induk saat ini, USS North Carolina adalah sebuah kapal yang kecil. North Carolina memiliki bobot perpindahan 14.500 ton. Sama sekali tidak sebanding dengan kapal induk kelas Nimitz yang memiliki bobot 100.020 ton.
Tidak seperti kapal induk modern yang dibangun dek penerbangan sejak awal, platform peluncuran dibangun di atas North Carolina adalah bagian yang dibangun ketika kapal itu sudah ada, artinya hanya pengembangan kapal.
Setelah ditemukan teknologi ini pada tahun 1915 kemampuan kapal induk AS secara cepat bergerak maju. Pada 1922 AS mengoperasikan USS Langley, sebuah kapal induk yang bisa membawa 30 pesawat.
Kapal induk kelas Nimitz saat ini dapat membawa ke atas dari 62 pesawat. Namun, meskipun ukuran dan kapasitas mereka begitu hebat, Nimitz tetap menggunakan teknologi yang ditemukan pada 100 tahun lalu dan digunakan pertama kali oleh Mustin dari USS North Carolina.
