Rusia menjadi negara dengan sistem pertahanan udara yang paling kuat. Negara ini memiliki berbagai jenis senjata yang akan menjadi payung berlapis untuk melindungi wilayah dan aset strategis mereka dari gempuran yang dilakukan dari langit baik oleh jet tempur, bomber maupun rudal balistik darat dan kapal.
Rusia memiliki sejarah panjang dalam membangun benteng udaranya. Bahkan pada Minggu 9 April 2017, Rusia merayakan hari Angkatan Pertahanan Udara. Pasukan telah ada selama lebih dari 100 tahun.
Pada tahun 1914, Kekaisaran Rusia menciptakan unit pertama untuk melawan pesawat-pesawat Jerman dan Austria selama Perang Dunia I. Pada 2015, Rusia Angkatan Pertahanan Aerospace dan Angkatan Udara digabung dan membentuk Angkatan Aerospace Rusia.
Berikut sistem pertahanan udara Rusia yang akan menjadi benteng paling sulit untuk ditembus oleh siapapun dengan senjata apapun. Senjata-senjata ini menjadikan langit Rusia menjadi sangat berbahaya
S-400

Ini adalah sistem rudal pertahanan udara paling mutakhir milik Rusia. Menurut produsen Almaz-Antey, system S-400 asli dapat terlibat target pada jarak lebih dari 155 mil di ketinggian hingga 90.000 kaki. S-400 dapat menembakkan setidaknya tiga jenis rudal dengan rentang pendek, menengah dan jarak jauh.
Menurut sumber-sumber Barat, beberapa versi rudal yang mampu menghantam target sejauh 250 mil. S-400 juga dapat melacak 300 target secara simultan dan terlibat 36 target pada satu waktu. S-400 merupakan ancaman mematikan bagi semuanya kecuali pesawat tempur dan pembom siluman.
S-300

Berdasarkan katalog yang ada Almaz-Antey saat ini membangun dua versi dari rudal ini yakni S-300PMU2 dan S-300VM, juga disebut sebagai Antey-2500. Keduanya memiliki jangkauan lebih dari 120 mil dan dapat mencapai target setinggi 100.000 kaki. Senjata dapat terlibat setengah lusin atau lebih sasaran secara bersamaan.
Senjata yang oleh NATO disebut sebagai SA-23 Gladiator dapat menembakkan dua jenis rudal. Rudal yang lebih kecil digunakan untuk melawan rudal pesawat dan kapal jelajah yang dikenal oleh NATO sebagai Gladiator. Sementara rudal yang lebih besar digunakan untuk melawan rudal balistik jarak menengah dan jamming pesawat dan dikenal sebagai Giant. Kedua rudal menggunakan hulu ledak jenis yang sama yang mengandung lebih dari 300 pon bahan peledak.
BUK-MP2

BUK-M2E atau oleh disebut NATO dengan SA-17 Grizzly. Rudal ini dapat mencapai target hingga 45 km. Hal ini dapat memukul pesawat hingga ketinggian 25 km tinggi (biasanya jet yang normal terbang dua kali lebih tinggi).
Konfigurasi ini bisa juga untuk berburu dan menembak rudal balistik. buk buk 2 Rudal ini memiliki tingkat keberhasilan 90-95% untuk menembak jatuh pesawat dan sekitar 60-70% untuk mencegat dan merontokkan rudal balistik.