Bersama B-1B dan F-15K, F-35B Ikut Simulasi Serangan ke Korea Utara

Bersama B-1B dan F-15K, F-35B Ikut Simulasi Serangan ke Korea Utara

Dua hari setelah Korea Utara menerbangkan rudal yang melintasi Jepang, Amerika dan Korea Selatan kembali unjuk kekautan dengan melakukan latihan simulai serangan di semenanjung yang sedang memanas tersebut. Tidak tanggung-tanggung Amerika Serikat kali ini melibatkan jet tempur F-35B untuk memberi ancaman pada Pyongyang.

Sebanyak empat jet tempur F-35B AS bergabung dengan dua pembom B-1B AS dan empat jet tempur F-15K Korea Selatan bergabung dalam demonstrasi kekuatan yang digelar Kamis 31 Agustus 2017.

CNN  mengutip pejabat militer Amerika Serikat, latihan  dirancang untuk  melawan uji coba balistik balistik  dan pengembangan senjata nuklir Korea Utara.

Dalam sebuah pernyataan, angkatan udara mengatakan bahwa pembom Amerika terbang keluar dari Guam dan empat jet tempur siluman melesat dari pangkalan Korps Marinir Amerika di Jepang.

F-15K menjatuhkan bom saat latihan Kamis

Mereka melakukan latihan pengeboman yang mensimulasikan serangan terhadap fasilitas musuh, di atas Range Pilsung di Provinsi Gangwon.

Dalam sebuah pernyataan, Komando Pasifik Amerika mengatakan bahwa latihan ini  merupakan tanggapan langsung terhadap peluncuran rudal balistik jarak menengah Korea Utara yang dilakukan Selasa.

“Tindakan Korea Utara merupakan ancaman bagi sekutu, mitra dan negara kita, dan tindakan destabilisasi mereka akan terpenuhi,” kata Jenderal Terrence O’Shaughnessy, komandan Pasukan Pasifik.

B-1B menjatuhkan bom saat latihan Kamis

Berbasis di sebuah pangkalan di Iwakuni, Amerika telah mengirimkan 16 jet tempur F-35B pada Januar 2017 lalu. Ini adalah penempatan pertama jet tempur siluman tersebut di luar Amerika. Lightening II Merinir merupakan unit pertama yang menyatakan F-35B dalam status operasional awal.

Menurut Marinir, penempatan jet tempur ini di bawah pemerintahan Obama, dan tidak terkait dengan ketegangan yang sedang berlangsung dengan Korea Utara.

Namun demikian, para analis mengatakan bahwa kehadiran jet-jet tempur mahal tersebut mengirimkan sebuah pesan yang kuat kepada Korea Utara. Hanya saja pesan itu tidak ditanggapi oleh Pyongyang, terbukti meski ada F-35B di Jepang, Korea Utara terus melakukan uji rudal mereka.