Angkatan Udara Amerika Serikat baru saja menguji bom nuklir B61 modifikasi terbaru yang ditembakkan dari jet tempur F-15. Ini adalah uji kedua yang dilakukan pada bom era Perang Dingin yang dimodifikasi ulang tersebut. Apa dan bagaimana sebenarnya kemampuan bom ini?
Di bawah Life Extension Programme” (LEP) dengan anggaran US$10,4 miliar amunisi akan dikonversi dari bom bebas B61 menjadi bom pintar presisi-dipandu. Di bawah LEP bom menerima state of the art guided tail kit assembly dan spin rocket motor baru yang melalui sistem bimbingan satelit dan laser, dapat meluncurkan bom ke dalam 30 meter dari target.
Spesifikasi
- Bom tersebut dilengkapi dengan hulu ledak termonuklir dengan daya ledak berkisar antara 0,3 sampai 400 kiloton.
- Pesawat yang bisa meluncurkannya mencakup pembom strategis B-1, B-2, B-52 dan pesawat tempur F-15, F-16, F / A-18.
- Bom itu bisa diangkut sebagai muatan eksternal (dengan kecepatan supersonik).
- Berat bom bervariasi dari 250 sampai 320 kilo. Panjangnya 3,9 meter dan berdiameter 0,34 meter.
https://www.youtube.com/watch?time_continue=10&v=snVoNnqxz34
Modifikasi
- Ada 12 modifikasi dari B61. Model 3, 4, 7, 10 dan 11 masih ada dalam pelayanan. Dimulai dengan B61-11, bom tersebut dilengkapi dengan perkakas kuat yang memungkinkannya menembus beberapa meter permukaan tanah sebelum meledak guna memaksimalkan kerusakan pada sasarannya. Setelah ledakan, kedalaman kawah bisa mencapai beberapa lusin meter.
- Yang sedang diuji saat ini adalah model 12.
- Digunakan Amerika dan NATO
- Sampai saat ini, lebih dari 3.000 bom B61 dari berbagai modifikasi telah diproduksi.
- Sekitar 300 bom B61 saat ini sedang beroperasi dengan Angkatan Udara Amerika.
- Sebanyak 180 bom dikerahkan di sekutu NATO di Eropa (Belgia, Jerman, Italia, Belanda dan Turki) sebagai bagian dari Program Berbagi Senjata Nuklir Nato.
- Sekitar 350 bom berada dalam cadangan.