Jumlah operasi Angkatan Udara Inggris atau Royal Air Force (RAF) Inggris ke Suriah telah meningkat 480 persen selama paruh pertama tahun 2017 dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya. Namun serangan tetap masih didominasi ke Irak.
“Menurut data, serangan udara Inggris di Suriah meningkat sebesar 480% pada paruh pertama tahun 2017 dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya yakni dari dari 124 menjadi 593,” kata organisasi investigasi Drone Wars UK Rabu 30 Agustus 2017, mengutip data Kementerian Pertahanan Inggris.
“Namun, agak mengejutkan mengingat besarnya peningkatan misi di Suriah , sebagian besar serangan udara Inggris terus terjadi di Irak,” tambanya.
Ditambahkan 81% atau sebanyak 489 rudal dan bom Inggris dijatuhkan di Irak pada paruh pertama tahun ini. Sementara jumlah senjata yang ditembakkan ke Suriah mencapai 118 buah.
Pada saat yang sama, data menunjukkan bahwa jumlah operasi udara di Irak menurun hampir dua kali lipat dari 625 pada paruh kedua 2016 menjadi 337 kali dalam enam bulan pertama tahun 2017.
Selain itu, fokus misi drones Reaper Inggris dialihkan ke Suriah dan bukan Irak, dengan 254 ke Irak dan 84 ke Suriah.
Inggris menjadi bagian dari koalisi pimpinan Amerika yang terdiri dari 70 anggota untuk melakukan serangan udara, tembakan artileri berbasis darat dan roket ke kelompok ISIS di Suriah dan Irak.
Baca juga: