Sehari setelah Korea Utara meluncurkan rudal yang melintas wilayah udara Jepang, Amerika Serikat melakukan uji mencegat sebuah rudal balistik di lepas pantai Hawaii.
“Destroyer USS John Paul Jones (DDG 53) berhasil melakukan uji coba pertahanan rudal yang kompleks, yang menghasilkan pencegatan target rudal balistik jarak menengah menggunakan peluru kendali Standar Missile-6 (SM -6) saat melakukan uji coba di lepas pantai Hawaii hari ini, ” kata Badan Pertahanan Rudal Amerika Rabu 30 Agustus 2017.
Salah satu destroyer kelas Arleigh Burke tersebut mendeteksi dan melacak rudal target yang diluncurkan dari Pacific Missile Range Facility di Kauai, Hawaii dengan radar AN / SPY-1 yang mereka miliki.
“Kami bekerja sama dengan untuk mengembangkan kemampuan baru yang penting ini, dan ini merupakan tonggak penting dalam memberi kami kemampuan Aegis BMD [Balistic Missile Defense] yang disempurnakan untuk mengalahkan rudal balistik di fase terminal mereka. Kami akan terus mengembangkan teknologi pertahanan rudal balistik untuk tetap berada di depan ancaman yang saat ini berkembang, ” kata Direktur MDA Letnan Jenderal Sam Greaves.
Setelah meluncurkan rudal yang diyakni sebagai Hwasong-12 pada Selasa dini hari, Pyongyang menyebut hal itu sebagia langkah pendahuluan menjelang kemungkinan serangan terhadap Guam, wilayah Amerika di Pasifik.
Setelah pengumuman Korea Utara tersebut, Departemen Keamanan Dalam Negeri Guam mengatakan bahwa pihaknya terus memantau situasi tentang kemungkinan peluncuran rudal balistik Pyongyang yang terbaru.
Ketegangan seputar program rudal Pyongyang telah semakin meningkat musim panas ini, menyusul diadopsinya sanksi Dewan Keamanan PBB kepada Koera Utara. Pemimpin Korea Utara Kim Jong un dan Presiden Amerika Donald Trump telah terlibat perang kata-kata untuk saling menghancurkan.
Baca juga: