Ketegangan yang berkembang saat ini antara Rusia dan NATO mengusik sejumlah pihak bertanya tentang sejauh mana kondisi terkini dari persenjataan dan kecanggihan militer Rusia setelah sekian lama negara itu terpuruk pasca runtuhnya Soviet.
Harus diakui, manuver Rusia dengan menganeksasi Crimea dari Ukraina telah memaksa para analis militer Pentagon dan lembaga lain bertanya-tanya dan menilai sejauh mana laju modernisasi militer Rusia saat ini dan kondisi kekuatan, platform serta senjata Moskow.
Sikap Rusia sejauh ini tegas yakni menanggapi sikap NATO yang menggelar pasukan dan persenjataan mereka di sekitar perbatasan. Hal ini membuat sejumlah pihak meyakini Rusia memang memiliki kekuatan yang bisa mengimbangi Pakta Pertahanan Atlantik Utara tersebut. Namun sejumlah analis juga menyebut Rusia akan menghadapi situasi berat ketika harus benar-benar berhadapan di medan perang dengan NATO, terlebih dalam sebuah pertempuran lama.
Namun demikian, Rusia terus melakukan kemajuan militer dan banyak pakar dan analis Pentagon telah menyatakan kekhawatiran tentang postur kekuatan NATO di Eropa Timur mengenai apakah cukup signifikan untuk mencegah Rusia dari kemungkinan invasi ke Eropa Timur.
Selain itu, tekanan ekonomi Rusia belum juga secara signifikan memperlambat komitmen negara terhadap modernisasi militer. Meski ada penurunan anggaran pertahanan tetapi tidak terlalu besar dan masih dalam angka tinggi. Meski tentu saja anggaran itu masih jauh di bawah apa yang terjadi pada era Uni Soviet.
Kekuatan darat, udara dan laut Rusia mencoba berkembang dengan cepat, beralih ke era informasi berteknologi tinggi dan terus mengejar platform generasi berikutnya.
Senjata konvensional dan nuklir Rusia adalah bagian kecil dari apa yang terjadi selama Perang Dingin, namun negara tersebut mengejar kapal selam kelas baru, jet tempur siluman Su-57, rudal generasi baru dan peralatan berteknologi tinggi untuk tentara darat mereka.
Sebuah think-tank yang dikenal sebagai The National Interest baru-baru ini menerbitkan sejumlah laporan tentang kemajuan teknologi yang sekarang dibuat oleh para pengembang militer Rusia. Berbagai laporan mengungkap tentang senjata anti-satelit Rusia yang baru, Tank Armata T-14, pertahanan udara dan rencana awal untuk pesawat tempur generasi baru, rudal hipersonik dan sebagainya. Rusia dengan tegas menekankan modernisasi militer dan membuat kemajuan substansial.
Rusia disebut telah melakukan uji coba peluncuran rudal anti-satelit Nudol. “Ini adalah tes kedua senjata baru tersebut, yang mampu menghancurkan satelit di luar angkasa. Senjata itu tampaknya diluncurkan dari fasilitas peluncuran uji coba Plesetsk di utara Moskow,” tulis The National Interest.
Rusia juga merencanakan menambah enam kompi lapis baja yang dilengkapi tank T-72B3M. Selama dua tahun ke depan, enam kompi tersebut akan diperluas menjadi kekuatan batalyon.
Rusia juga dilaporkan sedang mengembangkan tank “Terminator 3” yang mendukung kendaraan tempur.