Boeing memastikan jet tempur F/A-18 Super Hornet yang mereka bangun akan kompatibel dengan kapal induk India meski sistem peluncuran pesawatnya berbeda dengan kapal induk Amerika.
Kapal induk Amerika menggunakan sistem peluncuran ketapel sementara kapal induk India dibangun berdasarkan kapal induk Uni Soviet yang menggunakan sistem peluncuran jumping.
Boeing mengatakan F-A-18 Super Hornet kompatibel dengan platform kapal induk angkatan laut India dan mereka dapat diproduksi di negara tersebut berdasarkan inisiatif “Make in India”.
“Simulasi analitis dan [komputer] menunjukkan bahwa F / A-18 kompatibel dengan armada kapal induk Angkatan Laut India saat ini. Hasil pengujian telah diajukan sebagai tanggapan terhadap RFI yang dikeluarkan oleh Angkatan Laut [India],” kata Pratyush Kumar, Presiden, Boeing India.
Kumar mengatakan Boeing telah memberikan tanggapan terhadap permintaan informasi yang disampaikan Angkatan Laut India awal tahun ini.
Boeing dianggap sebagai salah satu pesaing utama untuk memasok 57 pesawat tempur berbasis kapal induk yang dibutuhkan oleh Angkatan Laut India. Eksekutif perusahaan mengatakan kepada IANS bahwa F / A-18 Super Hornet dirancang untuk operasi kapal induk dengan berbagai keunggulan. Angkatan Laut Amerika berencana akan terus menerbangkan pesawat ini hingga 2040.
Angkatan Laut India mengeluarkan proposal permintaan informasi untuk pengadaan Multi-Role Carrier Borne Fighter pada tanggal 31 Januari 2017.
Menurut Kumar, selain teknologi canggih, perawatan pesawat juga masih dianggap masuk akal dibandingkan dengan pesaing lainnya.
“Biaya siklus hidup keseluruhan jauh lebih rendah dari yang lain,” kata Kumar. “Super Hornet memiliki biaya terendah per jam penerbangan yang bahkan lebih rendah dari F-16 Lockheed Martin.”
Dan Gillian, Vice President Program F / A-18 dan EA, Boeing, mengatakan bahwa platform seperti “Super Hornet” di bawah program “Make in India” akan membantu industri India memposisikan dirinya untuk membangun “Advanced Medium Combat Aircraft “(AMCA).
“Boeing dapat menyediakan kemampuan yang dibutuhkan Angkatan Laut India untuk membangun sayap kapal induk generasi berikutnya, yang juga bisa memberi basis industri di balik kemampuan itu,” kata Gillian.
“Super Hornet mewakili kemampuan abad ke-21 untuk pasukan pertahanan India, dan kemampuan industri di mana kita telah mengevaluasi 400 pemasok untuk kampanye tempur dan telah melakukan penilaian mendalam mengenai kemampuan lebih dari 160 pemasok India,” kata Kumar. “Kami telah melipatgandakan sumber kami dari India dan saat ini menghasilkan US$ 1 miliar dari India.”
Gillian menyebutkan bahwa Super Hornet berada di depan pesaingnya karena keterjangkauan, survivabilitas, stealth built-in, senjata yang lebih cerdas, dan battle proven.
Saat ini, Angkatan Laut India memiliki dua kapal induk – INS Vikramaditya dan INS Viraat – yang berbasis di Wilayah Samudra Hindia. Kapal induk ini diperkuat oleh pesawat tempur MIG 29-K buatan Rusia.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/05/26/super-hornet-sebuah-totalitas-perang/