Dari semula hanya sebagai pesawat latih, HAL India telah mengupgrade pesawat jet Hawk yang mereka bangun menjadi platform tempur. Menteri Pertahanan Uni Arun Jaitley mendedikasikan pesawat jet latih Hawk HAL ke-100 dengan sebutan baru, Hawk-i (Hawk-India) di Bengaluru pada Sabtu 26 Agustus 2017. Dia juga meluncurkan kategori Light Combat Helicopter dengan bobot 5,8 ton yang diproduksi oleh HAL.
HAL menjalankan program untuk mengubah jet latih menjadi platform Combat-Ready. Pesawat ini ditingkatkan dengan perangkat keras avionik yang dirancang secara independen, perangkat lunak dan sistem arsitektur yang meningkatkan peran operasional dari pesawat pelatih menjadi platform Combat-ready.
Dengan upgrade ini, Hawk-i mampu membawa amunisi presisi termasuk rudal udara ke darat dan senjata jarak dekat. Selain itu pesawat juga dilengkapi dengan kemampuan pertahanan diri dengan sistem Electronic Warfare, peta digital dan keandalan operasional melalui arsitektur Dual Wind yang didukung oleh Mission Computer Avionics buatan dalam negeri. Pesawat juga membawa Altitude Radio Altimeter, IFF MKXII, Data Transfer system, CMDS dan RWR.
Arun Jaitley menekankan pada kenyataan bahwa India, mengingat situasi geopolitik tidak akan pernah bisa berkompromi dengan ancaman yang secara konstan ada. “Kami telah sangat bergantung pada seluruh dunia untuk membeli, baik dari segi peralatan dan teknologi.
Menurutnya hal ini menjadi ironis karena India telah memiliki teknologi sendiri yang sangat baik. “Hari ini, dari resume rinci yang diberikan kepada saya, jelas bahwa kita secara sistematis bergerak ke arah di mana kita ingin menjadikan diri kita sebagai pusat manufaktur utama, tidak hanya untuk memasok bagi diri kita sendiri tetapi juga untuk seluruh dunia, ” katanya.
“Helikopter tempur ringan dan dan Hawk-I akan memberi negara ini potensi lebih untuk memiliki sumber tempur tambahan dan programnya benar-benar ‘Make in India’, yang mampu menghasilkan lapangan kerja termasuk sektor UMKM. Program ini memastikan partisipasi industri swasta, “kata T Suvarna Raju, Direktur HAL.
Sementara Light Combat Helicopter yang diluncurkan didasarkan pada CEMILAC. Helikopter ini memiliki bobot 5,8 ton dan memiliki teknologi canggih seperti sistem dinamis yang terintegrasi, sistem anti-resonance vibration isolation, crash worthy landing gear, smart glass cockpit, hinge less main rotor, Armour Protection and Stealth features from visual, aural, radar dan IR signatures.
LCH dilengkapi dengan senapan turret 20mm, Roket 70 mm, Rudal udara ke udara, EO-Pod dan Helmet pointing system. Helikopter tersebut dapat menjalankan peran operasional dalam kondisi cuaca ekstrem pada ketinggian yang berbeda dari beroperasi di dekat permukaan laut, gurun panas, cuaca dingin dan wilayah ketinggian Himalaya.