India Bimbang, Tambah Rafale Atau Jet Siluman Rusia

India Bimbang, Tambah Rafale Atau Jet Siluman Rusia

India belum memutuskan apakah akan membeli lagi jet tempur Rafale atau meneruskan program pembangunan jet tempur generasi kelima bersama Rusia. Keduanya belum diputuskan.

Media India melaporkan bahwa Angkatan Udara India merencanakan pembelian 36 jet Rafale baru di luar kesepakatan tahun lalu yang membeli jet tempur buatan Prancis teresbut dalam jumlah yang sama. “Belum ada keputusan akhir mengenai proyek Rafale atau FGFA [Fifth Generation Fighter Aircraft],” kata sumber militer India.

Kementerian Pertahanan India dilaporkan berpendapat bahwa pembelian pesawat Perancis akan lebih murah daripada pengembangan proyek FGFA dengan Rusia. Kemungkinan pembelian baru jet Rafale diperkirakan  akan 60% lebih murah dari pembelian pertama sebesar US$ 9,39 miliar.

Angkatan Udara India berencana untuk menggunakan infrastruktur di pangkalan udara Hasimara dan Ambala untuk mengakomodasi Rafale tambahan. “Ini akan mengurangi biaya induksi dari 36 jet tempur tambahan,” jelas sumber tersebut.

Rafale

Kesepakatan pembelian pesawat luar  India-Prancis ditandatangani pada bulan September 2016. Perjanjian jet Rafale diumumkan pada bulan April 2015 pada saat kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Paris, namun negosiasi mengenai harga telah berlarut-larut. Awalnya, India berencana untuk membeli 126 Rafale, namun kemudian pihak disepakati hanya 36 pesawat.

Sementara di bawah proyek FGFA,  Rusia-India  menginvestasikan US$ 4 miliar pada tahap perkembangan, sementara total biaya untuk membangun 127 jet tempur diperkirakan mencapai US$ 25 miliar. Pada akhir Juli, Sergey Chemezov, Direktur Umum Rostec Rusia, mengatakan bahwa kontrak FGFA akan segera ditandatangani.

Pesawat generasi kelima India akan didasarkan dari T-50 yang kini sudah resmi disebut sebagai Su-57 oleh Rusia.

Baca juga:

Siapa Yang Terbaik, Typhoon Atau Rafale?