Salah satu pesawat tempur Soviet yang membuat Amerika pada awalnya ketakutan adalah MiG-25 Foxbat. Pentagon bekerja keras untuk mencari tahu tentang kemampuan sebenarnya dari pesawat ini. Amerika dan sekutunya yakin, MiG-25 sangat berbahaya dan mematikan.
Tetapi ternyata pesawat yang begitu menggetarkan musuh ini tidak bertahan lama. Pesawat segera diganti dengan yang baru. Kenapa?
Pada akhir 1960-an, Uni Soviet memulai debutnya pesawat tempur paling mematikan di dunia. MiG-25 (penyebutan NATO Foxbat) yang bisa berlari lebih cepat setiap pesawat tempur di udara pada saat itu selain SR-71 Blackbird.
Menggabungkan kecepatan sangat tinggi, ketinggian tinggi dan beban senjata berat, pesawat ini dapat berkontribusi secara efektif di Front Central sementara juga membantu untuk mengimunisasi wilayah udara Soviet dari penetrasi AS. Dikombinasikan dengan pelajaran jet tempur generasi ketiga di Vietnam, keberadaan Foxbat telah memacu inovasi AS untuk mendorong pengembangan F-15 Eagle.
Tapi Foxbat tidak pernah hidup sukses. Kekurangan dalam desain, masalah manufaktur, dan hilangnya aspek kunci dari misi utamanya menjadikan pesawat ini tidak bisa bersaing dengan jet tempur pada eranya. Meskipun performanya menakjubkan, Foxbat kini hampir menghilang dari persediaan angkatan udara di dunia.
Foxbat berusaha untuk menjawab kebutuhan Uni Soviet dalam melindungi wilayah udara dari pembom AS yang cepat dan terbang tinggi. Contoh yang paling jelas adalah B-58 Hustler, sebuah pembom nuklir yang mampu terbang pada Mach-2 dan memasuki layanan pada tahun 1960. Sementara AS juga mengembangkan B-70 Valkyrie, sebuah pembom futuristik mampu menembus wilayah udara Soviet pada kecepatan lebih dari Mach 3. Bersenjata rudal jarak jauh, radar besar dan mesin yang kuat, Soviet kemudian merancang Foxbat untuk menangkap dan membunuh pembom cepat tersebut.
Foxbat memasuki layanan pada tahun 1970 atau tahun yang sama Amerika meninggalkan Hustler, dan delapan tahun setelah pembatalan B-70. Foxbat terakhir bergulir dari jalur produksi pada tahun 1984.
Total Uni Soviet yang diproduksi 1.186 Foxbat untuk kebutuhan dalam dan luar negeri, dengan mayoritas bertugas di Uni Soviet. Uni Soviet tidak pernah memberi lisensi Foxbat untuk produksi asing, dan China tidak pernah terlalu tertari tentang pesawat ini untuk menirunya.