Site icon

Venezuela Siapkan 700.000 Milisi untuk Lawan Amerika

Militer Venezuela

Venezuela menggelar latihan angkatan bersenjata nasional pada  Sabtu 26 Agustus 2017 dan meminta warga sipil untuk bergabung dengan unit cadangan guna mempertahankan kemungkinan serangan yang mungkin terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mempertimbangkan “pilihan militer” pada negara yang sedang terkena dampak krisis.

Trump membuat ancaman tindakan militer terhadap Venezuela dua pekan lalu dan pada hari Jumat dia menandatangani sebuah perintah yang melarang transaksi utang baru dari pemerintah Venezuela atau perusahaan minyaknya, sebuah langkah untuk menggoyahkan posisi Maduro dari kursi kepemimpinan yang sudah melemah karena aksi demo besar-besaran beberapa waktu terakhir.

“Terkait ancaman perang melawan Amerika Serikat, semua orang Venezuela berusia antara 18 dan 60 tahun diminta untuk berkontribusi dalam pertahanan integral negara,” kata sebuah pengumuman yang disiarkan  televisi pemerintah.

Pemerintah mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan 700.000 anggota milisi sipil dan 200.000 tentara, pelaut dan awak kapal untuk berpartisipasi.

Televisi pemerintah menunjukkan warga Venezuela berusia muda dan tua memasuki pusat pendaftaran cadangan militer.

Ketegangan diplomatik meningkat bulan lalu ketika sebuah lembaga legislatif superbody  yang disebut majelis konstituen dipilih atas perintah Maduro. Lembaga memiliki kekuatan untuk membuat undang-undang tanpa harus melewati kongres yang dikontrol oposisi.

Maduro mengatakan majelis baru tersebut merupakan satu-satunya harapan Venezuela untuk memulihkan perdamaian setelah berbulan-bulan demonstrasi mematikan anti-pemerintah. Pemerintah di seluruh dunia mencela pemilihan majelis superbody beranggotakan 545 anggota tersebut.

Para pemimpin koalisi oposisi  memboikot pemilihan majelis majelis 30 Juli.  Mereka malah memilih pemilihan presiden yang akan dipersiapkan untuk menggantikan Maduro   yang popularitasnya semakin tenggelam seiring dengan amburknya ekonomi.

Ancaman Trump kemudian dimainkan Maduro untuk meraih dukungan. Selama ini berkali-kali dia menyebut “kerajaan” Amerika  telah melancarkan perang ekonomi ke Venezuela dan ingin menyerang negara tersebut untuk mencuri cadangan minyaknya yang luas.

Exit mobile version