Dua pembom strategis Tu-95MS Rusia secara singkat masuk ke zona identifikasi pertahanan udara atau Air Defense Identification Zone (ADIZ) Korea Selatan pada Rabu 23 Agustus 2017, mendorong jet tempur negara tersebut untuk terbang cepat membayanginya.
Episode itu patut dicatat karena tidak seperti pembom Amerika, pesawat milik Rusia jarang terbang mendekati semenanjung Korea.
Secara umum ADIZ merupakan wilayah udara atas tanah atau air dimana identifikasi, lokasi dan pengendalian pesawat sipil dilakukan untuk kepentingan keamanan nasional.”
ADIZ dapat melampaui wilayah negara untuk memberi negara lebih banyak waktu untuk menanggapi kemungkinan pesawat yang tidak bersahabat. Setiap pesawat terbang yang berada di dalam zona ini tanpa otorisasi dapat diidentifikasi sebagai ancaman dan diperlakukan sebagai pesawat musuh, yang mengarah pada intersepsi dan VID (Visual Identification) oleh pesawat tempur.
“Saat pesawat Rusia memasuki ADIZ dalam formasi kemarin pagi, sebuah skuadron jet Angkatan Udara kami langsung bersiagamelakukan,” kata seorang petugas sebagaimana dikutip Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap. Namun pesawat-pesawat Rusia tidak mengganggu kedirgantaraan Korea Selatan, tambahnya.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, selama terbang, Bear Rusia didampingi jet tempur Su-35S dan pesawat peringatan dini dan kontrol A-50. Penerbangan tersebut juga dicegat oleh Angkatan Pertahanan Diri Jepang.
23 AUG : JASDF Fighters scrambled to intercept 2x RuAF Tu-95 Bears over the Sea of Japan & Pacific Ocean pic.twitter.com/NgfyaypO72
— Aircraft Spots (@AircraftSpots) August 24, 2017
Rusia tidak mengakui zona identifikasi pertahanan udara negara-negara tetangga. Kadang-kadang, pesawat tempurnya memasuki zona yang merupakan konsep pertahanan yang tidak diatur dalam perjanjian negara atau diatur oleh badan internasional manapun.
Seperti yang terjadi pada tanggal 3 Mei 2017 malam, ketika sebuah “paket mini” yang terdiri dari dua pembom Tu-95MS Bear, dikawal oleh dua jet Su-35S Flanker-E, dan didukung oleh A-50, terbang ke dalam ADIZ (Air Defense Identification Zone) Alaska dan dicegat oleh dua F-22 Raptor Angkatan Udara AS sekitar 50 NM di selatan Chariot, Alaska.
Namun, Beruang Rusia bukan satu-satunya pembom yang terbang di wilayah tersebut selama 24 jam terakhir. Pada 24 Agustus, jet tempur Angkatan Udara Jepang juga harus mencegat enam pembom strategis jarak jauh Xian-6K China (di selatan ADIZ Korea Selatan).
24 AUG : JASDF Fighters scrambled to intercept 6x Chinese AF H-6's over the East China Sea & Pacific Ocean pic.twitter.com/TjUUlNdF7E
— Aircraft Spots (@AircraftSpots) August 24, 2017
Kehadiran yang lebih konstan di wilayah ini adalah pembom Lancer B-1B Amerik yang memberikan dukungan CBP (Continuous Bomber Presence) dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen, Guam. Menurut laporan tersebut, dua “Bone” terbang dari Guam ke Korea Selatan pada 24 Agustus.
At present 2xB-1B bmbrs (cs Deaf01flt) are on the route from Guam twrds Taiwan (prob a FONOPS over S.CH.Sea). MARSA tnkrs (cs Cylon21flt). pic.twitter.com/s37N4PpVQ2
— Mark (@Mark_swl) August 23, 2017
Baca juga: