Krisis Qatar bukannya mereka kemungkinan akan semakin rumit setelah negara kaya tersebut menyatakan akan memulihkan hubungan diplomatik penuh dengan Iran. Pernyataan yang dikeluarkan Kamis 24 Agustus 2017 tersebut menjadi sebuah langkah yang akan membuat marah negara tetangga Arab dan dapat memperdalam krisis diplomatik terburuk di kawasan itu dalam beberapa dasawarsa.
“Qatar menyatakan aspirasinya untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Republik Islam Iran di segala bidang,” kata Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan.
Para menteri luar negeri negara tersebut berbicara di telepon pada hari Kamis dan membahas hubungan bilateral serta sejumlah isu yang menjadi perhatian bersama. Pernyataan tersebut juga menambahkan duta besar Qatar akan kembali ke Iran untuk menjalankan “tugas diplomatik”.
Memotong hubungan dengan Teheran adalah permintaan utama yang diajukan ke Qatar oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir pada bulan Juni sebagai syarat untuk mengangkat embargo yang telah menggoncang Timur Tengah.
Tuntutan lainnya termasuk memotong hubungan dengan organisasi teroris, mengurangi jejak militer Turki di negara tersebut, dan menutup jaringan media Al Jazeera.
Keempat negara tersebut secara mendadak menangguhkan hubungan diplomatik dan menutup jalur darat, laut dan udara ke Qatar pada tanggal 5 Juni 2017 dengan tuduhan negara tersebut mendukung terorisme dan menggoyahkan kawasan Teluk. Qatar telah menolak tuduhan tersebut.
Yaman, Mauritius, Mauritania, pemerintah Maladewa dan Libya di timur juga menangguhkan hubungan diplomatik dengan Qatar setelah krisis. Sejauh ini, Qatar telah mengabaikan tenggat waktu 10 hari awal untuk menanggapi tuntutan mereka dan terus mencari solusi diplomatik.
Beberapa tekanan telah dikurangi dengan pengiriman makanan dari Iran dan Turki, dan meminta solusi diplomatik baik dari Amerika maupun Rusia. Qatar adalah sekutu Amerika dan Washington mempertahankan sebuah pangkalan militer besar di sana yang menampung sekitar 11.000 personel.
Pekan lalu, Arab Saudi mengatakan akan membuka perbatasan daratnya dengan Qatar untuk mengizinkan jamaah haji masuk ke kerajaan tersebut.
Raja Saudi Salman juga menawarkan untuk mengirimkan jet pribadi guna mengangkut jemaah haji Qatar ke Jeddah.
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan negaranya menyambut baik langkah tersebut, meskipun dia menganggapnya “bermotif politik.” Langkah tersebut dilakukan setelah beberapa negara Arab menuduh Qatar mencoba “mempolitisir” haji setelah mengeluh bahwa jemaahnya tidak akan dapat mengunjungi tempat suci karena embargo yang sedang berlangsung.
Baca juga:
Terjebak Karena Krisis Qatar, Ribuan Unta Bisa Melintas Perbatasan