Sistem pertahanan udara Rusia harus diakui sangat tangguh. Negara ini memiliki pertahanan berlapis seperti S-300, S-400 dan S-500 yang sedang diuji coba. Di satu sisi Amerika Serikat mengandalkan kemampuan siluman untuk bisa menyusup benteng tangguh tersebut. Siapa yang akan unggul dari dua doktrin militer yang berbeda ini.
Untuk jet tempur generasi keempat seperti Boeing F / A-18E/F Super Hornet, Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon atau Boeing F-15 Eagle, sistem pertahanan udara Rusia akan terlalu tangguh. Tetapi ketika menghadapi jet tempur siluman seperti F-22 Raptor dan F-35 Lighting II, pertahanan udara Rusia masih harus berjuang keras.
“Dalam hal membangun pertahanan udara yang layak untuk melawan pesawat generasi kelima, cukup jelas terlihat Rusia sedang mencoba untuk mengatasi masalah siluman,” kata Mike Kofman, seorang ilmuwan dan peneliti yang mengkhususkan diri dalam urusan militer Rusia di CNA Corporation di The National Interest beberapa waktu lalu.
Radar canggih Rusia, dan berbagai sistem rudal mencoba untuk mengintegrasikan data dalam jumlah besar untuk pertahanan udara yang lebih kuat untuk membendung serangan udara lawan.
Di masa depan di mana sistem ini telah menjamur ke China, Iran dan kekuatan-kekuatan regional lainnya yang akan menjadikan siapapun kesulitan untuk menembus dan bertahan melawan pertahanan udara high end.
Kofman mencatat bahwa pertahanan udara canggih buatan Rusia seperti S-300, S-400 dan S-500 yang akan datang dirancang untuk mendeteksi dan melacak keberadaan pesawat rendah diamati atau low-observation (LO) seperti F-22 dan F- 35.

Masalah bagi Moskow adalah bahwa radar peringatan dini Rusia yang beroperasi di VHF, UHF, L dan S band baru dapat mendeteksi dan bahkan melacak pesawat tempur siluman dan tidak mampu memberikan track senjata atau mengunci target.
“Rusia telah berinvestasi di pada radar peringatan dini band rendah, dengan beberapa varian yang besar, tetapi apakah ini bisa digunakan untuk mendapatkan gambar yang bagus dan untuk menentukan track pesawat low-observation?” tanya Kofman.
Teori Fisika menyebutkan bahwa sebuah pesawat tempur siluman berukuran pesawat siluman taktis pasti dioptimalkan untuk mengalahkan band frekuensi yang lebih tinggi seperti band C, X dan Ku, yang digunakan oleh radar kontrol penembakan.
Rusia masih mencari pemecahan masalah untuk menargetkan pesawat siluman dan belum ada kepastian Moskow bisa segera bisa mencapainya. Investasi besar Rusia di lapisan pertahanan udara memberitahu kita bahwa Kremlin percaya ancaman utama untuk pasukan darat berasal dari kekuatan udara AS.
Dengan demikian, menurut Kofman, mengalahkan teknologi siluman adalah salah satu prioritas utama Moskow dan Kremlin telah mendedikasikan banyak sumber daya untuk itu.
Rusia telah mencoba sejumlah teknik yang berbeda untuk mengalahkan teknologi siluman. Di antaranya mereka sedang mencoba untuk mengembangkan jaringan pertahanan udara terpadu dengan beberapa radar mencoba untuk melihat pesawat yang sama dari berbagai arah. Tetapi seberapa efektif upaya itu juga masih menjadi pertanyaan terbuka.
“Ini bagus untuk dapat melihat pesawat terbang, atau bagian dari itu, tapi mendapatkan akurasi sehingga Anda yakin bisa mendapatkan jalur rudal ke target adalah tantangan utama,” kata Kofman.
Dengan situasi seperti ini, F-22 dan F-35 masih bisa berpeluang untuk mengalahkan S-300, S-400 bahkan mungkin S-500.