Angkatan Laut Kerajaan Malaysia mengumumkan bahwa kapal perang Littoral Combat Ship (LCS) Gowind pertama akan diluncurkan oleh Boustead Heavy Industries Corporation Berhad (BHIC) di galangan kapal Lumut (Malaysia Barat) pada 24 Agustus 2017.
Beberapa spotters dan RMN Officers mengambil gambar kapal dari ruang konstruksi. Kapal yang mendapat nomor lambung 2501 ini diberi nama KD Maharaja Lela. Dato Maharaja Lela adalah seorang nasionalis Melayu dari Perak yang meninggal pada tanggal 20 Januari 1877.
Berdasarakan laporan yang sempat muncul dalam ajang LIMA 2017, modul sensor dan intelijen Panoramic atau Panoramic Sensors and Intelligence Module (PSIM) tidak akan dipasang di atas kapal sebelum uji sistem berbasis pantai ditetapkan bulan Juni 2018. Namun salah satu gambar yang muncul menunjukkan adanya tiang yang akan digunakan untuk penempatan alat ini.
PSIM adalah modul besar yang menggabungkan sensor, sistem tempur, stasiun komunikasi dan operasi. Angkatan Laut Malaysia mengatakan, LCS pertama ini harus beroperasi sekitar 2023.
Kapal kedua baru saja dimulai pembangunannya pada 28 Februari 2017 dan dijadwalkan diluncurkan Mei 2018. Sejumlah media Malaysia melaporkan tingkat konstruksi dan peluncuran kapal berikutnya akan meningkat secara signifikan.
Awal 2011, Malaysia meluncurkan program SGPV dengan anggaran sebesar US $ 1,9 miliar untuk membangun enam kapal siluman. Beberapa pembuat kapal asing mengajukan penawaran untuk program ini. Pada akhir 2011, diumumkan bahwa desain kelas Gowind yang dibangun DCNS dipilih dan program SGPV telah diberikan kepada Boustead Naval Shipyard / DCNS.

Berdasarkan desain Korvet Gowind 2500 Naval Group (ex-DCNS) yang juga dipilih oleh Angkatan Laut Mesir, LCS Royal Malaysian Navy akan sedikit lebih besar hingga digolongkan dalam kelas frigat dengan panjang 111 meter dan bobot perpindahan 3.100 Ton.
Frigat Angkatan Laut Malaysia akan sangat berbeda dibandingkan dengan korvet Gowind Angkatan Laut Mesir yang dapat dianggap sebagai konfigurasi dasar.
Kapal akan menggunakan senapan utama 57mm oleh BAE Systems Bofors di sebuah kubah stealth yang serupa dengan korvet stealth kelas Visby dari Angkatan Laut Swedia. Sebagai perbandingan, korvet Mesir dilengkapi dengan rudal anti-kapal Exocet MBDA dan meriam utama 76mm dari Leonardo.
Radar akan menggunakan SMART-S Mk2 yang dibangun Thales sementara kontrol tembakan dan optronik adalah produk Rheinmetall. Kapal-kapal tersebut akan dilengkapi dengan sistem komunikasi terpadu oleh Rhode dan Schwarz.
Baca juga: