
Kemampuan Terbang
Mi-28N memiliki desain klasik, dengan satu baling-baling utama dan satu rotor pada ekor. Ka-52 memiliki konfigurasi koaksial kompleks dengan dua baling-baling yang berfungsi baik untuk terbang maupun bergerak.
Skema ini membuat helikopter lebih kuat dan dapat terbang 100 – 200 meter lebih tinggi, yang lebih kurang setara dengan ketinggian di daerah-daerah pegunungan.
Ka-52 bisa melayang di akhir manuver. Ka-52 mampu meluncur, hal yang tak mungkin dilakukan oleh helikopter klasik. Ia dapat terbang mundur dengan kecepatan hingga seratus kilometer per jam, sementara pada kecepatan 230 kilometer per jam titik luncurnya mencapai kurang lebih 90 derajat.
Sedangkan Mi-28N harus berbelok terlebih dulu seperti pesawat, sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Ka-52 mampu memamerkan teknik tempur ‘cerobong’ dengan mempertahankan target saat terbang mengelilinginya dan menembaknya. Ia juga dapat mendarat dengan aman pada kecepatan rendah saat terbang maju.
Kesimpulannya, Mi-28N dan Ka-52 sangat mirip, namun mesin Kamov lebih unggul, sejalan dengan harga kendaraan ini. Ka-52 dibanderol jauh lebih mahal dibanding Mi-28N.
Angkatan Bersenjata Rusia menggunakan kedua tipe helikopter, sementara Mi-28 telah ‘berkarir’ di angkatan bersenjata asing. Ka-52 juga punya prospek untuk dibeli oleh negara lain, asalkan harganya tak membuat kabur pembeli potensial.