Su-35 Indonesia Seharga Rp1,2 Triliun Per Unit, Murah Apa Mahal?
Su-35

Su-35 Indonesia Seharga Rp1,2 Triliun Per Unit, Murah Apa Mahal?

Indonesia dan Rusia sepakat melakukan pembelian 11 pesawat Sukhoi SU-35 dengan sistem barter dengan sejumlah komoditas. Jet tempur generasi 4++ ini nantinya akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan F-5.

Lantas berapa harga yang diberikan Rusia kepada Indonesia?.  Menurut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, awalnya pihak Rusia menawarkan harga US$150 juta (sekitar Rp2 triliun) untuk satu unit Flanker-E. Setelah dilakukan tawar menawar akhirnya disepakati harga US$90 juta atau sekitar Rp1,2 triliun per pesawat.

Ryamizard memastikan seluruh pesawat Sukhoi yang akan dibeli tersebut sudah lengkap dengan sistem persenjataannya.

“Yang kita beli ini US$90 juta, bisa dua-duanya, menembak dan mengebom, lengkap. Saya nawar sudah lama, buka harga US$150 juta, sekarang jadi US$90 juta,” ujar Ryamizard kepada wartawan di Kementerian Pertahanan, Jakarta Selasa 22 Agustus 2017 sebagaimana dilaporkan Kompas.

Menurut Ryamizard, pihaknya akan mengundang pihak Rusia untuk membicarakan proses pembelian sebelas Sukhoi. Rencananya, pesawat Sukhoi tersebut akan tiba di Indonesia pada 2019 atau dua tahun setelah penandatanganan perjanjian jual beli.

“Biar ini cepat selesai saya undang mereka ke sini. Mungkin minggu depan atau bulan depan. Setelah tanda tangan, dua tahun, [pesawat] baru akan sampai sini,” tuturnya.

Harga yang disebutkan Menhan jika benar maka lebih mahal jika dibandingkan dengan Su-35 yang dibeli China. Sejumlah media, termasuk Kantor Berita TASS Rusia dan The Diplomat melaporkan harga per pesawat China diperkirakan mencapai US$ 83-85 juta (sekitar Rp1,1 triliun). Untuk 24 pesasawat total kontrak senilai sekitar US$2 miliar yang juga mencakup peralatan darat, suku cadang, dan dukungan logistik  lainnya.

Bahkan harga asli yang disebutkan mencapai US$150 juta juga menjadi sangat tinggi, jauh lebih mahal dibandingkan F-35 yang dibangun Lockheed Martin bahkan varian yang paling mahal sekalipun. Untuk tiga varian harga jet tempur siluman generasi kelima ini diperkirakan adalah F-35A berharga US$94 juta (Rp1,3 triliun), F-35B berharga US$123 juta (Rp1,7 triliun) dan F-35C mencapai US$122 juta (Rp1,6 triliun). Bahkan harga US$150 juta setara dengan harga F-22 Raptor, jet tempur paling mahal di dunia.

Tidak jelas apakah harga yang lebih mahal ini dikarenakan sistem pembelian yang menggunakan imbal dagang atau bukan. Yang jelas Ryamizard menegaskan bahwa pembelian Sukhoi melalui mekanisme imbal beli tersebut sesuai dengan UU No. 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.

Pasal 43 ayat 5 (e) UU Industri Pertahanan menyatakan bahwa setiap pengadaan alat peralatan pertahanan keamanan (Alpalhankam) dari luar negeri wajib disertakan imbal dagang, kandungan lokal dan ofset minimal 85 persen, di mana Kandungan lokal dan/atau ofset paling rendah 35 persen.

Sementara itu, pihak Rusia hanya sanggup memberikan ofset dan lokal konten sebesar 35 persen, maka Indonesia menegaskan kembali bahwa pembelian Sukhoi ini dibarengi dengan kegiatan imbal beli yang nilainya 50 persen nilai kontrak.

Artinya, Indonesia membeli Sukhoi dari Rusia, dan Rusia sebagai negara penjual berkewajiban membeli sejumlah komoditas ekspor Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dengan skema imbal beli tersebut, Indonesia mendapat potensi ekspor sebesar 50 persen dari nilai pembelian Su-35.

Namun, menurut Enggar, Rusia belum memutuskan komoditas nasional apa yang akan dibeli. “Persentase dalam pengadaan Su-35 ini yaitu 35 persen dalam bentuk ofset dan 50 persen dalam bentuk imbal beli. Dengan demikian, Indonesia mendapatkan nilai ekspor sebesar 570 juta dollar AS dari 1,14 miliar dollar AS pengadaan Su-35,” ujar Enggar.

Baca juga:

Jet Tempur Apa yang Paling Mahal?