Pesawat Jaguar milik Angkatan Udara India menyelesaikan penerbangan perdananya minggu lalu setelah mengintegrasikan radar active electronically scanned array (AESA). Namun begitu pesawat ini masih menghadapi tantangan berat untuk upaya upgrade yang direncanakan.
Pejabat Angkatan Udara India mengatakan bahwa program upgrade Jaguar bergerak perlahan dan ada ketidakpastian mengenai pemasangan mesin baru yang diusulkan.
Program upgrade pesawat tempur Jaguar, yang dilakukan oleh Hindustan Aeronautics Limited milik pemerintah India, mencakup pemasangan mesin baru dari Honeywell Amerika Serikat, namun seorang eksekutif HAL mengatakan bahwa pihaknya “masih menunggu lampu hijau dari Angkatan Udara India untuk yang mesin baru. ”
“Program upgrade tidak hanya berjalan lambat, bahkan autopilots pada pesawat Jaguar tidak berfungsi,” kata pejabat IAF tersebut sebagaimana dikutip Defense News.
Menurut pejabat Angkatan Udara India yang lain hanya 18 sistem autopilot dari 108 yang dibutuhkan dapat diintegrasikan pada pesawat Jaguar. India mengontrak pembelian 35 unit autopilot dari Thales of France di Jaguar, yang diterima antara Desember 2006 dan Januari 2008. Karena pembatasan kontrak, HAL hanya bisa mengintegrasikan 18 dari 35 autopilots hingga Maret 2017.
Dan autopilot yang dipasang di pesawat terbang berfungsi pada tingkat yang tidak optimal karena komponen vital yakni Auto Pilot Electronic Unit, yang mempertahankan jalur penerbangan pesawat membutuhkan perbaikan oleh Thales dan diperkirakan baru akan selesai dalam 7 sampai 26 bulan.
“Upgrade autopilot lambat karena penundaan pasokan oleh perusahaan pertahanan Prancis,” kata penjabat HAL.
Jaguar dengan radar AESA yang baru melakukan penerbangan perdananya pada 10 Agustus 2017, namun Angkatan Udara akan melakukan enam tes lagi sebelum resmi induksi.
Radar AESA dibeli dari Elta Israel sebagai bagian dari program peningkatan Jaguar. Radar generasi baru akan membantu dalam mendeteksi beberapa target secara simultan dan juga menembakkan rudal untuk melawan ancaman.
Saat ini, Angkatan Udara India adalah satu-satunya yang masih meneberbangkan Jaguar dan HAL menjadi satu-satunya produsen peralatan asli yang mampu mempertahankan dan meningkatkan pesawat terbang.
Program yang sedang berlangsung akan melibatkan 59 Jaguar yang masih menggunakan radar DARIN I dan meng-upgrade mereka ke standar DARIN III, yang akan mencakup pemasangan radar AESA.
Program ini juga mencakup beberapa kemampuan membawa rudal serta upgrade avionik yang diharapkan dapat memperpanjang umur pesawat sampai 2050.
Upgrade tersebut diharapkan mencakup penggantian mesin Rolls-Royce ADOUR 811 dengan mesin F125N baru dari Honeywell.
Honeywell muncul sebagai vendor tunggal dalam menanggapi tender 2008 karena Rolls-Royce dari Inggris mengundurkan diri dari persaingan. Namun, izin untuk membeli 280 mesin Honeywell baru senilai US$ 2 miliar terhambat karena Kementerian Pertahanan India mempersoalkan hanya ada vendor tunggal.
Baca juga: