Amerika Serikat berada di jalur untuk mengantarkan helikopter pertama dari empat Sikorsky UH-60 Black Hawk ke Afghanistan dalam beberapa minggu mendatang.
NATO mengumumkan di halaman Facebook Resolute Support pada 15 Agustus bahwa dengan pesawat pertama yang sekarang diuji dan siap dikirim, tiga yang tersisa akan siap untuk diserahkan ke Angkatan Udara Afghanistan (AAF) pada akhir September .
Pengumuman oleh NATO menandai tonggak terbaru dalam upaya untuk mengubah kemampuan mobilitas udara sayap putar AAF ke Black Hawk dan akhirnya mengakhiri ketergantungan pada helikopter Mil Mi-17 ‘Hip’ buatan Rusia.
Pada bulan November 2016, diungkapkan oleh Senator Richard Blumenthal Amerika bahwa Departemen Pertahanan AS akan menyediakan AAF dengan 53 Black Hawk yang dipindahkan dari persediaan Angkatan Darat Amerika dan ditingkatkan. Garis waktu pengiriman tidak diungkapkan.
Dalam upayanya untuk melengkapi kembali angkatan bersenjata Afghanistan, pemerintah Amerika Serikat menegaskan bahwa semua peralatan harus mudah dipelihara dan didukung. Sementara jika mengunakan peralatan dari Rusia, termasuk helikopter akan kesulitan dalam hal pemeliharaan dan suku cadang. Apalagi Amerika telah menerapkan sejumlah sanksi ke Rusia.
Tetapi Mi-17 buatan Rusia harus diakui terkenal karena ketangguhan dan dapat diandalkan, dan sangat sesuai dengan kebutuhan Afghanistan. Angkatan Udara Afghanistan mengoperasikan sekitar 50 Mi-17, sementara Special Mission Wing (SMW) mengoperasikan sekitar 30 lainnya.
Helikopter ini diperoleh dari Republik Ceko, Rusia, Slowakia, dan Inggris, dan sebagian besar didanai oleh Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat.
Baca juga: