Pesawat mata-mata Amerika masih terus berkeliaran dan menghantui langit perbatasan Rusia. Menurut sebuah laporan Kementerian Pertahanan Rusia, sebanyak 16 pesawat terlibat dalam misi pengintaian di dekat perbatasan Rusia. Tak satu pun dari pesawat mata-mata tersebut melanggar wilayah udara Rusia.
Pekan lalu, kementerian tersebut mengatakan bahwa Rusia meluncurkan jet empat kali untuk mengejar pesawat pengintai asing. Dilaporkan bahwa 12 penerbangan pengintai dilakukan di dekat perbatasan Rusia.
Menurut ahli penerbangan Rusia Viktor Pryadka, negara-negara yang terlibat dalam operasi pengintaian udara biasanya menolak fakta tersebut.
“Begitulah keadaannya, bahkan di tahun 1960an, ketika sebuah pesawat mata-mata Lockheed U-2 dari militer Amerika Serikat terbang di atas Rusia dan tiba di Sverdlovsk, Moskow dan Leningrad. Washington membantah keterlibatannya sampai pesawat tersebut jatuh pada tahun 1960. Pentagon terkejut bahwa Rusia memiliki sistem pertahanan udara yang mampu menurunkan sebuah pesawat di ketinggian sekitar 25 kilometer. Fakta semacam itu biasanya ditolak sampai sebuah pesawat ditembak jatuh, “kata Pryadka kepada Radio Sputnik Sabtu 19 Agustus 2017.
Menurut Pryadka, pengintaian udara tetap menjadi instrumen penting meski ada kemampuan canggih untuk aset pengintai ruang angkasa.
“Sebuah pesawat pengintai memungkinkan untuk membuat gambar yang jauh lebih akurat daripada yang diambil dari satelit dari luar angkasa yang sangat bergantung pada kondisi cuaca dan dapat mengubah rincian penting pada sebuah gambar. Sebelumnya, AS menggunakan pesawat Lockheed SR-71 dalam operasi pengintaian di seluruh dunia, “kata Pryadka.
Jumlah penerbangan pengintaian Amerika dan NATO di dekat perbatasan Rusia telah melonjak selama beberapa bulan terakhir.
“Jumlah tersebut belum pernah terjadi sebelumnya, terutama mengingat fakta bahwa tidak ada perang dingin hari ini. Pada saat itu, kita melihat rata-rata tujuh delapan pencegatan dalam seminggu.Tapi sekarang jumlahnya jauh lebih tinggi,” kata Konstantin Sivkov, seorang analis militer Rusia dan presiden Akademi untuk Masalah Geopolitik kepada Sputnik akhir Juni lalu.
Awal tahun ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan keprihatinannya atas kegiatan pengintaian dan intelijen aliansi yang intensif di sepanjang perbatasan Rusia. Moskow memperingatkan bahwa kegiatan semacam itu “merongrong keseimbangan kekuatan di wilayah ini dan meningkatkan risiko insiden militer.”
Baca juga:
Komando Eropa Rilis Foto-Foto Dramatis Pencegatan RC-135 oleh Flanker Rusia