Pada akhir tahun 1970 dan awal 80-an, Coast Guard Amerika Serikat menginginkan cara yang lebih baik untuk mencari orang hilang di laut. Mereka kemudian menguji menggunakan merpati yang dibawa di bawah helikopter.
Maka dipilihlah sejumlah Merpati untuk terlibat dalam proyek Sea Hunt. Mereka pertama kali dikirim ke “pelatihan dasar.” Merpati ditempatkan di ruang pelatihan dengan “kunci mematuk” yang merilis makanan ketika ditekan. Setelah merpati dapat menguasai kunci, mereka akan dibawa ke Kaneohe Bay, Hawaii, di mana pelampung dengan pelat oranye dioperasikan melayang. Pelatih akan mengekspos plate orange dan kemudian memberi hadiah merpati ketika berhasil menekan tombol di plate, tapi tidak akan memberi hadiah makan jika merpati gagal melakukannya.
Seiring waktu, target akan dipindahkan lebih jauh dari merpati untuk melatih mereka melihat lebih jauh ke laut. Setelah merpati melewati pelatihan dasar, lulusan akan melanjutkan ke pelatihan lanjutan di mana merpati benar-benar ditempatkan di ruang yang dipasang di bawah helikopter dan harus menemukan benda oranye, kuning, dan merah di laut. Setiap burung berada di pod dengan jendela 120 derajat, setiap pod diisi tiga merpati sehingga bisa melihat dalam sudut 360 derajat.
Ada beberapa kelemahan untuk penggunaan merpati. Pertama, berat merpati harus dipertahankan dengan hati-hati. Merpati tidak boleh cukup lapar saat pencarian agar tidak kehilangan fokus. Turun di bawah berat badan yang ditentukan akan mengancam kesehatan tapi akan di atas itu akan mengurangi efektivitas mereka.
Dan ada satu tragedi dalam program. Sebuah penerbangan yang dikirim untuk mencari perahu hilang harus mendarat darurat di laut karena kehabisan bahan bakar. Awak lolos tanpa cedera tetapi mereka tidak bisa membawa merpati dari tempatnya hingga semua tewas. Sebuah batch kedua merpati dikirim melalui pelatihan baik mengganti merpati hilang dan untuk meningkatkan jumlah merpati yang tersedia untuk misi.
Secara keseluruhan, Proyek Sea Hunt begitu sukses dan audit program tahun 1981 merekomendasikan bahwa merpati bisa melayani di sebuah stasiun udara Coast Guard pada misi yang tepat dan pod baru perlu dikembangkan sehingga burung bisa terbang pada helikopter yang lebih baru. Tetapi pemotongan anggaran menjadikan program ini dihentikan.
Selain itu kemajuan teknologi telah membuat merpati kurang perlu. Pesawat yang dirancang untuk berburu kapal selam menggunakan magnet yang jauh lebih baik dalam menemukan puing-puing pesawat dibandingkan merpati, dan meningkatkan beacon homing untuk rakit dan bangkai kapal membuat pekerjaan scanning mil laut kurang perlu.