WIN-T Increment 2
Militer menggelontorkan dana US$ 9,1 miliar atau sekitar Rp121triliun untuk membangun intranet mobile yang disebut WIN-T Increment 2 sebagai upaya untuk meningkatkan koneksi militer di medan perang modern.
Program ini disetujui untuk produksi penuh dan saat ini dikeluarkan untuk 11 dari 32 brigade tempur Angkatan Darat, tapi sayangnya alat ini memiliki beberapa kerentanan besar.
Teknologi ini kurang aman menjadikan informasi rahasia kurang terlindungi bahkan bisa mengungkapkan lokasi pasukan ke musuh. Produksi ditunda menyebabkan pembengkakan anggaran.
Selain kurangnya keamanan cyber, program ini memiliki masalah yang signifikan dalam mengintegrasikan dengan platform kendaraan tempur, seperti Stryker. Masalah berkisar dari antena yang mencegah gerakan 360 derajat dari senapan mesin dan menguras baterai kendaraan hingga harus sering diganti.
Siapapun yang telah dikerahkan tahu bahwa mengganti baterai Stryker di tengah-tengah misi tempur akan menjadi hal yang menyenangkan bagi musuh untuk menyerangnya.