Sebuah drone tempur Predator Angkatan Udara Amerika yang ditempatkan di Pangkalan Udara Incirlik jatuh pada hari Kamis 17 Agustus sekitar pukul 10:15 malam waktu setempat di dekat Adana, Turki.
Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
USAF dalam pernyataanya mrngatakan pesawat tak berawak tersebut baru saja meninggalkan markasnya di Turki selatan sebelum kemudian jatuh.
Investigasi saat ini sedang berlangsung untuk mencari penyebab kecelakaan itu.
“Pada saat ini keamanan warga negara tuan rumah kita sipil dan pemulihan dan keamanan aset kita adalah yang terpenting,” kata Kolonel David Eaglin, komandan Wing ke-39 dalam sebuah siaran pers.
“Kami bekerja sama dengan mitra negara tuan rumah kita untuk memastikan hal ini diselesaikan tanpa konflik,” tambah Eaglin.
Pada hari Jumat, sebuah pengumuman terbaru mengindikasikan bahwa kendaraan udara tak berawak itu telah diamankan oleh personel Amerika. Sifat misi yang sedang dilakukan pesawat masih belum jelas.
Tidak ada anggota masyarakat sipil atau militer yang terluka dalam insiden tersebut. Departemen Pertahanan Amerika menghabiskan sekitar US$ 4 juta untuk masing-masing pesawat General Atomics Predator MQ-1.
Pada bulan Februari 2016, sebuah pesawat tak berawak Predator yang meninggalkan pangkalan Turki juga jatuh karena kegagalan mekanis.
Pentagon memulai sebuah kebijakan baru pada bulan Maret untuk menghapuskan pesawat Predator mulai tanggal 1 Juli untuk diganti pesawat MQ-9 yang membawa empat rudal Hellfire atau dua kali lipat dari yang dibawa Predator.
