Aegis Harus Kerja Lebih Keras untuk Adang Kh-31
Su-30

Aegis Harus Kerja Lebih Keras untuk Adang Kh-31

Angkatan Laut Rusia mengerahkan pesawat tempur  Su-30SM Flanker-H untuk Armada Baltik pada tahun 2017.

Jet-jet tempur multirole tangguh ini dilengkapi dengan rudal anti kapal supersonic Kh-31  yang akan secara signifikan meningkatkan sistem anti access/area denial di wilayah tersebut.

Selain itu jet  akan diberikan untuk  Armada Baltik dan akan dikerahkan ke fasilitas  Severomorsk-3, di mana pesawat akan dapat memberikan perlindungan udara untuk operasi Angkatan Laut Rusia di Laut Barents.

Su-30SM Angkatan Laut Rusia  dilengkapi dengan rudal  anti-kapal Kh-31 yang mampu melesat pada kecepatan 3,5 Mach dan  memiliki jangkauan sekitar 120 mil.

Sejumlah ahli Rusia sesumbar bahkan hanya dengan satu rudal akan mampu menghancurkan sebuah kapal Angkatan Laut AS. “Bahkan  satu rudal dijamin untuk mengirim kapal penjelalah Kelas  Ticonderoga yang  saat ini dalam pelayanan dengan Angkatan Laut AS ke dasar laut,”  tulis ahli militer Alex Ramm di Izvestia beberapa waktu silam.

Kh-31 (X-31 di Cyrillic) memang senjata menakutkan, tetapi kapal perang Angkatan Laut Amerika juga bukan kekautan yang bisa diremehkan begitu saja. Kapal penjelajah dan destroyer mereka dilindungi dengan system pertahanan rudal mumpuni yang dikenal sebagai Aegis yang dilengkapi dengan rudal Standard SM-2 dan SM-6 yang dibangun Raytheon.

Sistem ini tentu tidak akan tinggal diam ketika ada serangan  Kh-31 yang dilesatkan  Su-30SM. Sebuah kapal perang Aegis juga  dipersenjatai dengan rudal Raytheon RIM-162 Evolved SeaSparrow, RIM-116 Bergulir Airframe Missile (RAM) dan sistem pertahanan jarak dekat Phalanx.

Tetapi juga harus diingat, pejabat US Navy peranah menyatakan kekhawatirannya dengan  kemampuan rudal supersonik-khususnya anti-kapal Rusia dan China, P-800 Onik.  Dengan kecepatan2.8 Mach Oniks dan sepupunya yang dibangun India, Brahmos akan sangat sulit dicegat.

Artinya Kh-31 yang jauh lebih cepat dan juga bisa terbang rendah di atas permukaan air (skimming) akan menjadi jauh lebih sulit. Aegis harus bekerja jauh lebih keras dan pasti harus melakukan tembakan salvo sejumlah rudal untuk mengadang satu Kh-31. Akan semakin rumit jika tembaka Kh-31 juga dilakukan beberapa Flanker-H secara serempak.

Dalam kasus apapun, penambahan Su-30SM dan Kh-31 ke wilayah Laut Baltik berarti bahwa wilayah-yang sudah sangat berbahaya bagi angkatan laut sekutu pasukan-akan menjadi masalah yang lebih menantang.

Baca juga:

F-35 Terintegrasi dengan Aegis, AS Temukan Solusi Lawan S-400